Kain flannel terbuat dari benang wol yang bersumber dari ternak beraneka ragam domba di belahan dunia. Flannel sendiri muncul pertama kali di abad ke-17, saat itu flannel diciptakan oleh Wels. Kain ini bisa melindungi lo dari musim dingin yang basah dan berangin. Perancis menyebutnya flanelle, sedangkan Jerman menyebutnya Flanell.
Dulu, flannel itu dipakai oleh tukang kayu, peternak dan para pekerja pabrik, sampai sekarang flannel berevolusi menjadi trend fashion yang kekinian tanpa mengenal latar belakang. Kenapa? soalnya di flannel itu ada fungsi daya tahan keterjangkauan, dan kehangatan.
Di tanah Eropa, pabrik wol tumbuh di seluruh Inggris dan Perancis di abad 19. Di tahun 1889 pengusaha Hamilton Carhatt, melihat kebutuhan untuk meningkatkan seragam cowok yang bekerja di Amerika Serikat.
Masih di abad ke 19, selama perang saudara, flannel jadi bahan yang murah dan digunakan sebagai pakaian tentara. Tapi saat itu masih didesain dalam bentuk mantel. Nah, kalo flannel untuk para pekerja didesain dalam bentuk pakaian one piece atau overall.
Di tahun 1950-an, flannel udah mulai bangkit jadi pakaian pebisnis dengan warna abu-abu. Perkembangan flannel dari zaman ke zaman diikuti dengan banyak motif yang ada pada flannel. Enggak cuma polos dan kotak-kotak doang, flannel juga saat itu muncul dengan motif seperti floral, tribal, stripes, dan polkadot.