Buat orang yang menekuni bidang eksplorasi seperti Teddy, pisau emang menjadi peranti penting saat melakukan penjelajahan alam. Ditambah lagi dengan aktivitasnya sebagai seorang pencinta alam WANADRI, yakni Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang sangat terkenal di Indonesia bahkan ke Mancanegara, dunia pisau seolah akrab dengan beliau.
Dari latar belakang kecintaan eksplorasi dan pisau itulah, Teddy mencoba merintis pendirian bengkel pisau buatan tangan di Bandung. Pada awal 1990, ia mencoba serius menekuni pembuatan pisau. Kerja keras dan eksperimen yang tiada henti-hentinya, ia lakukan demi membuat pisau dengan kualitas tinggi. Tak sia-sia, dalam waktu beberapa tahun, pisau produksi Teddy Kardin dikenal luas para pencinta pisau dan mendapat pengakuan terutama kualitas, ketajaman, kekuatan, keindahan, kerapihan dan keterampilan para karyawannya.
Saat ini, bengkel Teddy Kardin telah memiliki 40 (empat puluh) orang karyawan yang mampu memproduksi ± 300 bilah pisau dalam 1 bulan. Pisau-pisau yang diproduksi antara lain Survival knife, Skinner, Kukri, Commando, Special Force, Hunting knife, Golok, Katana, Pisau Dapur, termasuk pisau-pisau tradisional seperti Kujang, Badik, Rencong, Mandau dan lainnya.
Bahan baku untuk pembuatan pisau yang digunakan saat ini dari baja pilihan dan berstandar internasional, yaitu: O1, D2, 440C, ATS-34 standar AISI (American Iron and Steel Institute) serta baja Damascus yang sudah dikenal luas para pencinta pisau. Karena lolos standar AISI makanya pasukan marinir Amerika dan pasukan Yordania menggunakan pisau ‘racikan’ Teddy Kardin.
Penasaran pengen beli pisau T. Kardin buat koleksi, bro? Nih alamatnya, di Jl. Hegarmanah No.46, Cidadap, Bandung, Jawa Barat.
