THE REVIEW!
Secara teknis, lensa ini memiliki panjang ±30 cm yang kalau dizoom, panjangnya bisa bertambah hingga ±45cm. Lensa ini juga bisa masuk dalam golongan lensa-lensa berat, karena memiliki berat 1.9 Kilogram, nggak aneh untuk sebuah lensa hyper tele zoom, tapi mengingat beratnya, penggunaan tripod atau monopod akan ngebantu banget buat para fotografer yang gak mau ribet dengan penggunaan handheld atau yang lagi gak mau latihan membesarkan otot bisep. Satu hal lagi yang harus diketahui dari spesifikasi lensa ini, jarak minimum focusingnya adalah 280cm, dengan kata lain, lensa ini tidak akan bisa mendapatkan fokus jika jarak objek ke kamera kurang dari 280cm.
Dengan rentang focal length 150mm sampai 600mm, membuat kita bisa melakukan zoom untuk memotret objek yang jaraknya sangat jauh dari kamera. Hal ini membuat lensa hyper telephoto Sigma ini jadi lensa yang cocok banget buat para fotografer yang hobi memotret hewan liar di tengah hutan, sampai memotret pertandingan sepakbola dari pinggir lapangan.
Untuk urusan kecepatan focus, Lensa Sigma 150-600mm C ini juga sudah diperkuat dengan teknologi auto focus Hyper Sonic Motor (HSM), yang mampu mencari focus dengan cepat & responsive, teknologi HSM yang disematkan di lensa ini cukup membantu saya ketika melakukan pemotretan tim sepakbola yang sedang latihan, dimana saya membutuhkan lensa yang cepat dan responsive untuk mendapatkan fokus agar tidak kehilangan momentum.
Teknologi HSM sangat membantu kejar momentum foto
Selain cepat, lensa ini juga punya 2 mode Optical Stabilization yang diwakili oleh OS 1 dan 2 dengan fungsi berbeda-beda. Mode OS 1 memiliki fungsi stabilisasi gerakan horizontal dan vertical, umumnya orang menggunakan mode OS 1. Untuk keperluan memotret sport yang objeknya bergerak dengan cepat, mode OS 2 lebih pas digunakan, karena mode ini lebih dikhususkan untuk menstabilkan gerakan lensa secara horizontal dengan lebih stabil disbanding OS 1.
Optical Stabilizer (OS) juga penting buat menangkap momen tanpa harus khawatir foto nge-blur.
Buat urusan artistik perbokehan, lensa Contemporary Class ini tentunya juga mumpuni banget untuk menghasilkan hasil foto yang punya bokeh atau efek blur artistik yang keren banget! Walaupun memiliki bukaan diafragma di angka f/5 sampai f/6.3, dengan ukurang focal length yang super panjang, efek bokeh yang dihasilin bisa dibilang hampir sama dengan efek bokeh bukaan diafragma f/2.8 di focal length medium tele seperti 70-200mm. Asiknya lagi, transisi antara bidang bokeh dengan bidang yang yang fokus sangat smooth, jadi pas banget buat kalian yang pengen dapetin hasil foto yang artistik dan dramatis via bokeh atau blur-bluran seperti foto di bawah ini.
Transisi bokeh antara bidang yang fokus dan ngeblur smooth banget kan?
Salah satu yang juga menarik, penting gak penting tapi cukup krusial buat fotografer yang hobi pakai lensa panjang dan berat adalah, lensa Sigma 150-600mm Contemporary ini gak akan turun sendiri jika diarahkan ke bawah. Karena beratnya lensa, mekanis zoom dan gaya gravitasi, biasanya lensa tele zoom kalau diarahkan ke bawah, sering turun, sehingga saat bersiap untuk mengambil foto, kita harus mengatur zoomnya lagi, nah yang seperti itu sering bikin para fotografer kehilangan momentum!
Last but not least, untuk memiliki lensa hyper tele zoom ini, kalian mesti merogoh kocek kisaran Rp. 13juta! Memang secara nominal harga gak termasuk murah, tapi kalau dibandingkan dengan harga lensa-lensa hyper telephoto zoom lainnya yang lebih tinggi, plus beragam fitur dan performa lensa, harga lensa ini tentu bakal terasa murah!