Facebook merilis persentase kebocoran data tersebut dalam sebuah keterangan pers. Satu juta dari 87 juta data yang bocor adalah data pengguna dari Indonesia. Itu artinya, 1 juta data itu kini sudah masuk ke database Cambridge Analytica.
Data yang paling banyak bocor memang milik pengguna FB di Amerika. Namun jumlah user Indonesia yang dibocorkan datanya terbilang besar juga karena masuk ke Top 3 dari kebocoran data tersebut.
Negara kedua yang banyak diambil datanya adalah Filipina dengan jumlah kebocoran 1,1 juta. Sementara di bawah Indonesia ada Inggris, Meksiko, Kanada, India, Brazil, Vietnam dan Australia.
Facebook sendiri tidak tahu persis data apa saja yang bocor ke pihak Cambrdige Analytica. Namun yang jelas setelah skandal ini, Facebook melakukan tindakan-tindakan pencegahan seperti membatasi akses Facebook lewat API di aplikasi lain.
