Apakah lo pernah mendengar gaya modifikasi suka-tune? Gaya unik untuk modifikasi seperti ini kabarnya bermula dari Jepang. Suka-tune sendiri adalah gaya modifikasi dimana sebuah motor dipreteli dan tampak ‘naked’ bukan cuma di bagian fairing, namun di seluruh bagian motor dan masih berfungsi sebagaimana mestinya.
Mungkin lo berpikir bahwa dengan seperti itu, motor akan terlihat berantakan karena banyak bagian yang gak tertutup. Tapi nyatanya gak begitu Bro, soalnya Deus yang berlokasi di Jepang mampu membuat motor bergaya suka-tune dengan sangat apik.
Mereka menggunakan sebuah Yamaha TW225 untuk dasar modifikasi ini. Alasannya sederhana, motor versi jalanan dari TW200 yang berupa trail tersebut kelihatan cukup ramping untuk sebuah modifikasi.
Tomoyuki Soeda adalah orang yang ada di balik desain keren trail Yamaha naked satu ini.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, semua bodywork yang menempel pada motor tersebut dipreteli hingga semua chasis dan frame terlihat secara jelas. Subframe bergaya teralis yang nampak tersebut mendapat upgrade kekuatan di beberapa bagian untuk bisa menopang beban yang ada.
Soeda juga membuat motor ini sedikit lebih panjang dengan menambah sekitar 4 inch atau 10 cm pada bagian swing arm. Menurutnya ini diperlukan untuk manuver yang lebih mantap di jalanan kota-kota besar Jepang. Di bagian depan juga dirinya menambahkan suspensi berupa fork upside down untuk Suzuki GSX-R.
Semuanya terlihat rapi karena komponen kelistrikan motor tersebut disusun di bagian bawah jok dan tersambung dengan sebuah box yang secara sekilas bisa lo lihat sedikit tertutupi oleh frame. Gak cuma itu, untuk urusan sistem pembuangan juga Tomoyuki Soeda menggunakan knalpot supermoto undertail dari GPR Exhausts. Knalpot dengan model undertail ini juga membuat motor tersebut kelihatan punya body yang lebih simetris dari sebelumnya.
Untuk finishing, Soeda gak menerapkan banyak detail. Dirinya cuma menggunakan warna biru glossy dengan tone sedikit gelap dan tulisan Deus berwarna oranye di bagian tangki bensin. Warna biru ini terkesan menyatu dengan bagian frame karena di sana Soeda juga menggunakan aksen warna yang serupa.