Motor satu silinder bermesin 411 cc itu hanya menghasilkan 24,5 hp dan 32 Nm. Tentu saja bukan angka yang besar dengan harga $ 4,499.
"Kami pikir itu bisa dengan mudah naik ke pegunungan Atlas dan gurun Maroko. Kecepatan tidak sepenting itu, tapi ada kemampuan manuver, dan kesederhanaan," kata Karles Vives.
Himalayan memang belum terbukti di atas kertas. Motor itu juga sulit untuk dinilai secara visual. Namun ada potensi besar yang tentunya dilihat oleh Vives.
"Dari pertama kali kami melihat Himalaya, kami berpikir bahwa di dalam motor itu ada nilai motor reli potensial dari tahun 80-an," tuturnya.
Motor ini mengingatkan kita pada motor Yamaha XT500 atau Honda XL, yang awalnya disiapkan untuk edisi Paris Dakar. Motornya sederhana, ringan dan fungsional.
Modifikasi ini hanya simple saja dengan mempertahankan tangki dan subframe asli. Bagian yang dibuang adalah lampu dan fairing penjaga frame.
Bagian itu diganti dengan model enduro klasik dengan fender trail yang besar. Di depan headlamp memakai topeng sementara di bagian atas diganti dengan speedometer Koso.
Motor itu juga diubah menjadi single seater dengan melepas bagian jok untuk penumpang. Bagian kosong itu lantas ditutupi dengan pelat dan rak bagasi.
