David Widmann, mengambil kesempatan untuk mengubah motor tersebut. Ia melucuti motor itu hingga mengubah struktur bagian belakang. Selanjutnya bagian velg dicat dengan warna senada dengan tangki dan fender.
"Mesinnya mengalami perombakan total. Tak ada upgrade besar, tapi ada ubahan dari knalpot memakai Akrapovic yang besar," kata David.
Setelang asli kemudian diganti satu set dengan yang lebih tinggi. Mereka juga mengganti instrument speedometer dengan unit yang lebih kecil.
"Sejujurnya bukan produk super high-end, tapi hasilnya sangat bagus. Kami juga pakai ban Metzeler Karoo 3s," tuturnya.
David mencatat, bagian tersulit dari pembuatan motor itu adalah tempat duduknya. Pekerjaan sulit tapi terbaik. Pemilik motor itu mempunyai tubuh yang lumayan besar, sehingga usaha ekstra harus dilakukan agar dia merasa nyaman dalam perjalanan.
"Yang sangat kami sukai dari BMW ini adalah karena sangat berbeda dengan cafe racer, street tracker atau scrambler. Sulit menemukan nama yang tepat untuk motor ini, apakah ada nama untuk motor enduro dan motor biasa saja? Ya, ternyata ada. Kami menyebutnya Red Rooster," katanya.
