Bonneville Bobber meraih sukses besar. Pada bulan pertama peluncurannya, motor tersebut memecahkan rekor penjualan tercepat dalam sejarah 115 tahun.
Ada lebih dari satu cara untuk mengendarai Triumph tersebut. Termasuk cara yang dilakukan oleh BAAK Motocyclettes yang membangun Bonneville T120.
Buat apa memodifikasi T120 ketika Triumph sudah memasarkan Bonneville? Tapi pemilik BAAK, Julien Demauge-Bost ingin memperlihatkan dari arah berbeda.
"Triumph Bobber sudah memiliki kepribadian yang kuat, jadi kami memutuskan untuk tidak menggunakan basis itu," katanya.
Idenya adalah membuat motor sesederhana mungkin sesuai dengan etos bobber. Sebab motor tersebut terkenal dengan citra 'rebel rider'.
"Jadi kami juga melakukan yang terbaik untuk menghindari stereotip tersebut dengan menafsirkan ulang bobber in a 'gentleman’s way'," ungkapnya.
Langkah besarnya adalah membuat motor terlihat lebih kompak dengan membangun jok yang lebih pendek. Motor ini lebih rendah satu inchi dari bawah pabrikan.
Banyak bagian telah direlokasi untuk meningkatkan getaran vintage, seperti lampu sein, regulator, pengapian, dan spion yang berada di bawah pegangan tangan kiri.
"Hasil abadi yang kami coba ciptakan berarti kami harus mengacaukan sistem motor yang rumit. Kami berhasil menyingkirkan kontrol speedometer. Kontrol yang ditunjukkan pada motor ini adalah prototip cetak 3D. Itu akan menjadi pemain aluminium di masa depan," tukasnya.