Alexander Volkov menilai 'the gentle art' telah kehilangan penerapannya di MMA modern. Petarung Rusia itu tak punya apa-apa selain pujian untuk Fabricio Werdum, lawannya yang pernah berlatih dengan orang Brasil di masa lalu.
"Dia benar-benar bagus dan dia sangat cerdas," kata Volkov jelang pertarungannya.
"Saya tahu dia pintar karena saya sudah berlatih dengannya. Saya pikir salah satu alat terbaik saya adalah otak saya, saya pikir saya adalah seorang pejuang yang cerdas juga. Saya pikir ini akan menjadi pertarungan yang sangat menarik karena itu. Saya pikir petarung yang lebih cerdas akan memenangkan pertarungan ini, dan saya berharap untuk menjadi saya."
Volkov memiliki tim jiu-jitsu yang besar di Rusia. Mereka sudah begitu terkenal di dunia gulat karena di dalamnya adalah pemain terbaik di negara tersebut.
Volkov secara khusus mempersiapkan latihan lain untuk melawan Werdum. Sejauh yang dia tahu, ini menjadi semakin sulit bagi petarung untuk sukses dengan hanya memiliki penguasaan jiu-jitsu dibandingkan dengan tahun-tahun lalu.
"Jiu-jitsu memiliki sejarah yang sangat panjang dan kaya di MMA, tapi dibandingkan dengan masa lalu, jiu-jitsu tidak sepenting dulu. Sedikit sekali orang yang hanya pandai jiu-jitsu menjadi juara UFC, "katanya.
"Werdum adalah pemain jiu-jitsu tingkat tinggi, dan dia pasti lebih kuat dari saya di area itu. Dia akan menang jika kita hanya melakukan jiu-jitsu, tapi kita tidak hanya melakukan jiu-jitsu."