Sprocket dibagi menjadi dua, freewheel atau ulir dan cassette. Tipe freewheel memiliki drat di dalamnya untuk disambungkan ke hub yang juga memiliki drat.
Biasanya tipe sprocket ini punya bearing di bagian dalam. Hal itu yang akhirnya bikin sprocket ini lebih berat, sehingga jumlah level speed nggak akan bisa banyak.
Baca Juga: Cara Gampang Pilih Helm Sepeda
Kalau sprocket cassette cuma memiliki slot untuk dicocokkan ke slot yang dimiliki hub untuk tipe yang sama. Hal itu membuat tipe ini bisa punya jumlah speed yang lebih banyak, bisa sampai 12.
Upgrade sprocket belum tentu menambah performa sepeda. Nah, sebelum upgrade, sebaiknya lo harus tahu goals sepeda nanti akan ke arah mana, mengincar speed yang kencang atau elevasi.
Jika lo mengincar kecepatan, pilih sprocket yang rasio gearnya lebih rapat. Sprocket seperti ini biasa ada di road bike, misal 11-28T atau 11-30T. Gear rasio seperti itu bisa bikin bobot lebih ringan dan membuat perpindahan gigi lebih smooth.
Tapi buat lo yang mengincar elevasi, bisa pakai gear rasio yang biasanya ada di sepeda MTB, seperti 11-36T, 11,46T atau 11-50T. Rasio seperti ini bakal mempermudah untuk melibas tanjakan.
Buat catatan sebelum lo upgrade sprocket, perhatian part lain, seperti shifter, rantai dan rear derailleur. Kalau shifter, selama jumlah speednya sama, biasanya bisa digunakan.
Namun untuk rantai, kalau lo pakai gear rasio besar, ada kemungkinan butuh yang lebih panjang. Makin banyak jumlah speed makin ramping juga rantainya.
Terakhir, buat rear derailleur, tentu akan ada perbedaan daya tarikan yang dimiliki. Jika perubahan gear rasio dari sprocket lama dengan yang baru berbeda jauh, itu yang harus menjadi perhatian.