Francesco Totti terbukti pemain dengan loyalitas tanpa batas untuk AS Roma. Seumur hidupnya, trequartista legendaris ini hanya bermain untuk Il Lupi.
Tapi Totti menceritakan dulu ia pernah dikejar-kejar Real Madrid kala membangun skuat Galacticos. Tapi rayuan maut Madrid tak pernah berhasil menggoyah kesetiaan Totti di Roma.
Bahkan, kata Totti, El Real sudah melakukan segala cara pada 2004 silam untuk mendaratkannya. Termasuk sudah menyediakan jersey nomor 10 khusus untuknya.
"Ada masa di karir saya, periode tahun 2004 atau 2005 hingga seterusnya, saat Real Madrid mencoba semua cara untuk membuat saya bergabung dengan mereka," katanya di AS Roma.
"Mereka mengirimkan seragam bernomor 10 bertuliskan Totti demi merayu saya. Saya tidak bilang presiden mereka terus menelpon saya, tetapi dia dan anak buahnya terus mencoba menghubungi saya," lanjutnya.
Tapi Totti begitu mencintai Roma lebih dari apapun. Kalau boleh jujurpun, Juventus saja sebagai rival utama Roma juga pernah mencoba merekrutnya.
Totti tetaplah Totti. Dia merasa cintanya pada AS Roma tak bisa tergantikan. Ia pun menganggap dengan setianya bersama Roma sebagai kemenangan cintanya pada apapun.
Dalam sejarahnya, Madrid memang merupakan klub paling ambisius. Pemain berharga berapapun jika dirasa cocok maka akan terus dikejarnya.
Totti sendiri merupakan legenda hidup Roma dan Italia. Meski di Roma ia cuma pernah sekali mencicipi Scudetto, perannya di Italia akan selalu dikenang baik di level klub maupun timnas.
Totti bersumbangsih atas pencapaian tertinggi Italia menjadi juara dunia di World Cup 2006 silam. Ia menjadi playmaker inti sekaligus second striker arahan Marcelo Lippi. Bahkan koleganya yang sama-sama hebat, Alessandro Del Piero hanya menjadi pelapisnya dulu di masa itu.