Indonesia kembali kehilangan salah satu atlet bulutangkis putra terbaiknya. Setelah berpartisipasi di Olimpiade London, pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat menyatakan pengunduran diri dari cabang olahraga bulu tangkis yang membesarkan namanya itu.
Pernyataan ini diungkapkannya secara resmi lima hari usai ulang tahunnya ke-31 pada 10 Agustus.
Meski mengaku tidak akan kembali menerima tawaran PBSI untuk membela timnas ke depannya, Taufik tidak serta-merta berhenti dari sejumlah turnamen yang ada. Ada sekitar enam turnamen yang menjadi penampilan perpisahannya.
Tiga turnamen Super Series tahun ini menjadi akhir penampilan Taufik, yaitu Japan Open, French Open dan China Open.
Tiga berikutnya adalah turnamen Super Series yang akan digelar tahun depan, yaitu Malaysia Open, All England, dan Indonesia Open.
Taufik mengatakan jika alasannya mengikuti beberapa turnamen tersebut karena beberapa turnamen di negara tersebut berkesan bagi dirinya dan punya banyak kawan dan fans di China.
Peraih medali emas di Olimpiade Athena ini pun menyatakan jika dia ingin membuat perpisahan yang berkesan di Indonesia Open.
Setelah gantung raket, ia selanjutnya akan fokus mengurus pusat pembinaan bulu tangkis yang didirikannya, Taufik Hidayat Arena.
Bangunan yang terletak di Ciracas, Jakarta Timur itu, sudah memasuki tahap akhir penyelesaian. Bahkan, Taufik sudah menggunakan salah satu dari delapan lapangan berstandar internasional di sana untuk persiapan Olimpiade London.
Taufik dibantu dengan pelatihnya Mulyo Handoyo dan klubnya SGS Electric Bandung mencari pemain-pemain muda berbakat dan berprestasi.
Semoga dari pusat pembinaan tersebut akan lahir taufik-taufik selanjutnya.
Sumber: berita satu