Kepala tim Petronas Sepang, Johan Stigefelt menyebut timnya sudah melampaui harapan musim lalu dari target. Kini targetnya bakal lebih tinggi dan tekanan akan datang di MotoGP 2020.
Tim Petronas Yamaha yang dikelola SRT mengejutkan grid MotoGP pada tahun pertamanya di kelas utama. Mereka jadi tim satelit terbaik.
Baik Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli memberikan kesan untuk tim. Quartararo jadi rookie of the years berkat tujuh podium dan enam pole position dalam perjalanannya. Ia juga berhasil menempati posisi kelima dalam papan klasemen.
Setelah melampaui hampir semua targetnya sendiri untuk 2019 di MotoGP, Stigefelt percaya musim depan Petronas Yamaha butuh membuktikan kepercayaannya sebagai tim terdepan.
"Mulai 2019 seperti yang kami lakukan, tekanan akan ada untuk 2020," kata Stigefelt.
“Musim ini adalah bulan madu, tetapi sekarang kita harus memenuhi hasil dan citra kita. Kita harus membuat tim senang dan tersenyum saat kita melakukannya juga."
Mantan pebalap 250cc dan 500cc itu juga meyakini harapan ini berlaku untuk skuad Moto2 dan Moto3nya. Meskipun di dua kelas berbeda itu mereka mengalami nasib yang berbeda pada 2019.
Upaya untuk berhasil di kelas Moto2 dirusak oleh cedera jangka panjang Khairul Idham Pawi. Sementara skuad yang dijalankan SRT menikmati kesuksesan yang lebih besar di Moto3 musim ini dengan momen menonjol dari kemenangan perdana tim ketika John McPhee mengklaim kemenangan di Le Mans.