Berdasarkan kontrak empat tahun tersebut, pundi-pundi keuangan Barcelona disebut bertambah sekitar 12 juta euro (179,4 miliar rupiah). Sebagai timbal baliknya, Etisalat, yang memiliki sekitar 80 juta konsumen di 18 negara itu, boleh mengklaim diri sebagai perusahaan resmi penyedia layanan telekomunikasi internasional bagi Barca.
Perusahaan yang menguasai sekitar 15,97 persen saham salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia, PT Excelcomindo Pratama, itu juga berhak mengorganisasi dua laga persahabatan di lokasi yang ditentukan sendiri. Hal ini tentu memungkinkan Blaugrana tampil di UEA suatu saat nanti.
"Salah satu tujuan Barcelona adalah menjangkau seluruh pelosok dunia. Kerja sama ini memungkinkan kami meluaskan pamor ke Timur Tengah, Afrika, dan Asia," kata Presiden Barca, Joan Laporta, kepada thenationaLae.
Sedikit kilas balik, ini bukan kali pertama Barca menjalin kerja sama dengan perusahaan Arab. Pada 2007, Blaugrana terlibat proyek dengan Mobily, penyedia layanan telepon seluler di Arab Saudi, yang juga merupakan anak perusahaan Etisalat. Kala itu, sekitar 20-an pesepakbola muda Arab Saudi mendapat kesempatan berlatih di klub Catalan tersebut.
Di sisi lain, kontrak ini kian menegaskan invasi perusahaan jazirah Arab terhadap sepakbola Eropa. Selain Etisalat, yang mensponsori laga persahabatan Brasil-UEA, ada juga Telecom (Arab Saudi) di Man. United, Abu Dhabi United Group di Man. City, Etihad Airways di Chelsea, dan Emirates Airline di Arsenal.