Buat lo penggemar ajang balapan paling bergengsi roda empat dan roda dua, F1 dan MotoGP mungkin lo gak bakal asing sama sirkuit Suzuka. Terlebih bagi para penggemar MotoGP lawas, sirkuit ini adalah arena yang legendaris karena segala lika-liku di dalamnya. Gak cuma secara harfiah, tapi juga secara kiasan karena banyak sekali drama yang terjadi di dalamnya.
Sirkuit ini pertama diresmikan pada tahun 1962 lalu yang membuat usianya kini sudah menginjak 58 tahun. Tapi apakah lo tau, bahwa dalam rentang waktu hampir enam dekade itu ada 17 pembalap profesional yang nyawanya terenggut di sirkuit ini.
Yang jadi korban paling baru dari sirkuit Suzuka adalah Jules Bianchi, pembalap Formula 1 yang menghembuskan nafas terakhirnya karena cedera setelah crash di salah satu tikungan sirkuit ini tahun 2015 lalu.
Jauh lebih lama dari Formula 1, ajang MotoGP sudah berhenti menggunakan sirkuit ini sejak tahun 2003 lalu setelah pembalap Daijiro Kato juga harus tewas karena kecelakaan di salah satu tikungan.
Jadi, apa sih yang bikin sirkuit ini sangat berbahaya?
Secara total sirkuit ini memiliki 18 tikungan dengan keunikannya masing-masing. Di tikungan nomor 3-6, lo bisa melihat jalan yang berbentuk huruf S, lintasan tersebut mengharuskan para pembalap memiliki tempo yang sempurna dalam membelokkan kendaraan tunggangan mereka. Salah sedikit, kemungkinannya cuma dua. Kalau tidak ketinggalan dan kehilangan waktu putaran, mereka akan mengalami crash.
Bahkan setelah sejumlah tikungan tersebut ada tikungan nomor 7 yang menyambut dengan lengkungan besarnya. Di tikungan nomor 7 ini para pembalap MotoGP bisa menembus kecepatan 300 km/jam dengan motor mereka. Sesuatu yang sangat berbahaya mengingat tikungan nomor 8-10 mengharuskan mereka berbelok tiba-tiba.
Belum lagi cuacanya yang tidak menentu bikin pembalap dan tim harus benar-benar memeras otak tentang settingan yang bakal mereka gunakan di lintasan.
Selain itu, kontur area yang berbukit juga bikin para pembalap bakal mengalami perubahan ketinggian mencapai 40 meter di track satu ini. Hal tersebut bakal memberikan tekanan berlebih secara fisik pada para pembalap dan menyebabkan mereka lebih mudah cedera serta lebih mudah lelah.
Belum lagi banyaknya bagian lintasan yang punya lebar kurang dari 10 meter bikin para pembalap bakal sulit menyusul satu sama lain di kondisi apapun.
Bisa dibilang, dengan standar keamanan yang ada sekarang, Suzuka sama sekali tidak memenuhi standar tersebut karena hal-hal berbahaya di dalamnya.
Meski begitu, bukan berarti track ini tidak digunakan. Salah satu ajang yang masih bergulir di atas track legendaris ini adalah Suzuka 8 Hours yang menguji ketahanan fisik serta mental para pembalapnya.
Bahkan mungkin sirkuit ini masih jadi favorit buat para gamer yang memainkan game-game balap seperti MotoGP dan Formula 1 atau bahkan Gran Turismo sekalipun.
Apa hal yang paling lo inget dari sirkuit Suzuka ini, Bro?