Sepang clash jadi momen paling diingat selama MotoGP satu dekade ini. Sebuah insiden yang menciptakan persaingan sengit.banner-ads

Ketegangan telah meningkat secara bertahap sebelum Sepang musim 2015, termasuk dua bentrokan di Argentina dan Belanda. Adalah Marc Marquez dan Valentino Rossi yang terlibat.

Sebelum kejadian itu, ada awal gesekan di Phillip Island, Rossi merasa Marquez sedang mempermainkannya dan mencoba untuk membantu sesama pembalap Spanyol Jorge Lorenzo dalam pertarungan perebutan gelar. Sebuah tuduhan yang dibantah Marquez.

Sepang pun jadi tempat keduanya memperlihatkan gerakan-gerakan agresif. Rossi menyalip Marquez di Turn 14 dan mendorong pembalap Repsol Honda ke arah luar sirkuit. Pasangan itu kemudian bertabrakan, membuat Marquez crash dan keluar dari balapan, lalu Rossi finis ketiga.



Setelah audiensi panjang dan panas dengan Race Stewards, Rossi diberikan tiga poin penalti. Itu berarti rider Italia itu akan memulai penentu gelar 2015 di Valencia dari tempat terakhir di grid.

Rossi mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga tetapi keputusan awal tetap ditegakkan. Pertikaian antara semua pihak terus berlanjut hingga mengarah ke konferensi pers pra-acara Valencia yang dibatalkan ketika Presiden FIM Vito Ippolito dan kepala Dorna Carmelo Ezpeleta mengadakan pertemuan pribadi untuk semua pengendara untuk mengingatkan mereka tentang tugas mereka dalam olahraga.

Dengan kemenangan Lorenzo di Valencia, karena Rossi hanya bisa finis di tempat keempat, pembalap Spanyol itu meraih gelar dunia MotoGP 2015 dengan lima poin. Rossi terus menyalahkan Marquez atas keterlibatannya.