Selama menjadi manajer tim Factory Yamaha MotoGP, Davide Brivio punya sebuah dinding. Tembok kuat yang disebutnya kesenjangan yang memisahkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di dalam garasi.
Kala itu, dinding tersebut dibuat untuk melindungi informasi rahasia ban. Pada 2008, Rossi pakai Bridgestone, sementara Lorenzo tetap menggunakan Michelin.
Brivio meninggalkan Yamaha pada saat yang sama dengan Rossi, kemudian kembali sebagai manajer tim Suzuki. Gara-gara pengalaman Rossi dan Lorenzo tersebut, Brivio memastikan hal tersebut tak terjadi lagi di Suzuki.
"Ini adalah sesuatu yang ada dalam DNA tim karena diciptakan seperti ini sejak awal comeback Suzuki, dengan Davide Brivio membangun tim dan mengembangkan pedoman cara kerja," jelas Jose Manuel Cazeaux, kepala kru Alex Rins.
“Tidak ada pembalap nomor 1 dan nomor 2, karena dari satu sisi Suzuki selalu menjamin kalau ada suku cadang baru, suku cadang baru itu untuk kedua pengendara. Ini terlepas dari posisi mereka di klasemen kejuaraan, misalnya pada 2015, ada Maverick Vinales dan Aleix Espargaro. Tidak ada perbedaan sejak awal."
Suzuki disebutnya bakal berlaku transparan. Informasi itu juga dipastikan seimbang dengan adanya orang-orang ahli di tengah pembalap.
"Karena jika saya menemukan sesuatu dengan ban, orang-orang di tengah ini akan mengetahuinya. Jadi meskipun saya ingin menyembunyikannya, saya tidak akan bisa. Jadi ini adalah metode kerja yang menjamin hal ini, evolusi sama," ungkapnya.