Scott Redding membalap di MotoGP dari 2014 hingga 2018. Ia mengendarai Honda, Ducati dan Aprilia pada waktu itu, sebelum beralih ke British Superbikes tahun lalu dan memenangkan gelar sebagai rookie.
Dia kemudian beralih ke WSBK sebagai pembalap pabrikan Ducati dan mencetak tempat ketiga pada akhir pekan balapan pertamanya dalam seri di Phillip Island awal tahun ini.
Guidotti, yang adalah bos tim Redding di Pramac Ducati pada 2016 dan 2017, menganggap pembalap Inggris itu berjuang untuk menjadi pembalap MotoGP modern. Tetapi kini, ia menemukan ceruk di paddock WSBK yang kurang profesional.
"Dia adalah bakat yang hebat, tetapi MotoGP sedikit ketat baginya karena itu membutuhkan banyak dedikasi dan konsentrasi. Ada banyak pelajaran mental dan Anda harus menerima proses yang tidak ada hubungannya dengan balap motor tahun 80an dan 90an," kata Guidotti.
"Scott, menjadi jiwa yang murni, mengalami kesulitan menerima aspek profesional yang lebih ketat. Sayangnya, jika Anda ingin berada di puncak balap motor, dengan semua teknologi dan investasi yang ada, Anda harus mengikuti aturan tertentu. Dia adalah semangat yang sangat bebas dan dia berjuang untuk menerima aspek profesionalisme tertentu yang dituntut MotoGP."
Menurutnya, Redding sudah mengekspresikan diri dengan baik di BSB. Ia menang karena mengendarai motor di atas kemampuan rata-rata.
"Mungkin Superbike adalah lingkungan yang tepat baginya, di mana ia dapat mengekspresikan dirinya sangat baik," tuturnya.