Ada penyusup di final Piala Dunia 2018 antara Prancis versus Kroasia. Di Luzhniki Stadium, arena laga akbar itu, sejumlah cewek manis serta beberapa cowok menyusup ke tengah lapangan.
Itu terjadi ketika Kroasia lagi seru-serunya mengejar ketertinggalan skor atas Prancis yang ujungnya keluar sebagai juara.
Mereka rupanya adalah band punk asal Rusia bernama Pussy Riot. Mereka dalang di balik aksi interupsi yang terjadi di pertandingan final yang seru banget.
Pussy Riot menuntut pembebasan atas tahanan politik yang ditahan secara ilegal dalam aksi protes. Aksi tersebut dimulai dengan masuknya beberapa perempuan dan laki-laki ke dalam lapangan mengenakan baju polisi.
Mereka menyebut aksi tersebut sebagai 'polisi memasuki permainan' sebagai aksi protes simbolis kepada pemerintah.
Pussy Riot adalah band yang dipenggawari Nadezhda Tolokonnikova, Maria Alyokhina, dan Yekaterina Samutsevich. Lewat medsos, mereka mengklaim aksi itu adalah perbuatan mereka.
Tak semua personel memang masuk lapangan. Melainkan satu wanita yang memakai polisi yang diketahui adalah member dari grup band tersebut.
Dari riwayatnya, para personel Pussy Riot juga kerap menyuarakan isu-isu sosial lainnya, di antaranya LGBT, anti-Putin, anti-diktator, dan lain-lain. Mereka juga kerap tampil dadakan di laman gereja ataupun dalam bis.