Andrea Iannone yang saat ini menjalani larangan doping selama 18 bulan. Sebelum bergabung dengan Suzuki dan saat ini Aprilia, Iannone pernah balapan untuk Ducati.
Selama bersama Ducati, ia memenangkan Grand Prix Austria pada 2016 di atas Desmosedici. Tetapi pada saat itu, ia kalah dari Andrea Dovizioso dalam pertarungan untuk tetap sebagai rekan setim Jorge Lorenzo pada 2017. Ia lantas kemudian pindah ke Suzuki.
Iannone kemudian beralih ke Aprilia untuk musim 2019 setelah Suzuki memilih untuk menggantikannya dengan Joan Mir setelah dua musim.
Meskipun Pramac telah memfokuskan sebagian besar pada pengembangan pembalap muda sejak berpisah dengan Iannone. Saat itu mereka mengontrak Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Kini bos Pramac, Guidotti, pihaknya membuka pintu jika Iannone ingin kembali.
"Ada ikatan emosional yang sangat kuat di antara kami, karena kami telah menghabiskan dua tahun yang intens bersama," kata Guidotti.
"Siapa tahu, mungkin kalau kesempatan itu muncul lagi, kita pasti akan membahasnya. Sudah jelas bahwa dengan dia, tidak seperti yang lain, kami tidak menuai manfaat dari pekerjaan kami karena dalam dua tahun dia bersama kami, kami berada dalam situasi teknis yang sangat sulit. Ducati tidak kompetitif seperti sekarang ini."
Guidotti mengaku menyesal bagaimana akhir karier Iannone bersama Ducati harus berakhir seperti itu.