Tapi, sebenarnya Marquez punya kans buat juara di Aragon. Tapi ada sosok Pecco Bagnaia yang begitu kuat.
Keduanya terlibat dalam pertempuran besar. Mereka bertukar keunggulan 14 kali dalam tiga lap terakhir.
Baca Juga: Senggol Jorge Martin, Marquez Ngaku Salah
Pembalap Honda itu mampu membayangi Bagnaia sepanjang balapan, bahkan beberapa kali menyalip pembalap Italia itu. Namun, setiap kali Marquez berusaha untuk memimpin, Bagnaia mampu menyerang kembali. Marquez pun teringat duel seperti itu kala bertarung dengan Andrea Dovizioso.
“Saya mencoba menganalisis di mana dia cepat, di mana titik lemahnya, tetapi tidak ada titik lemah. Di semua trek dia cepat. Saya bertarung berkali-kali melawan Dovizioso dan Pecco. Sama dengan Dovizioso tetapi dengan kecepatan sudut yang lebih," kata Marquez.
"Tentu saja, saya senang berada di podium dengan tempat kedua ini karena kami datang dengan dua kecelakaan berturut-turut."
Marquez mengakui Bagnaia sebagai pembalap yang keren. Apalagi menurutnya hampir tak ada kelemahan dari Bagnaia dalam melibas tikungan Aragon.
“Dia mengerem sangat terlambat dan menghentikan motornya dengan baik. Juga di sisi akselerasi dia sangat cepat. Saya juga tahu di lap terakhir, bahkan jika saya tiba, dia akan menyalip saya, tapi saya mencoba," ungkapnya.
Hasilnya dalam pertarungan di putaran terakhir itu, Marquez berhasil melakukan overtaking enam kali. Tapi semua digagalkan kembali oleh Bagnaia.