Keputusan Aguero untuk pensiun pun diambil, meski penuh dengan kekecewaan. Berikut hari-hari terakhir Aguero di lapangan hijau sebelum pensiun:
1. Pindah ke Barcelona
Baca Juga: Daftar Wasit yang Doyan Kasih Kartu Merah!
Barcelona menawarkan Sergio Aguero akhir yang sempurna untuk karirnya. Hubungannya dengan Pep Guardiola, manajer Manchester Citu tidak pernah benar-benar mulus.
Ditambah reuni dengan teman lamanya Lionel Messi tampaknya bakal menjadi tempat paling ideal. Tapi tekanan keuangan di klub membuat skenario itu gagal. Reuni tidak ada, Messi hengkang.
Kurang dari setengah musim kemudian, karena kondisi jantung, karir Aguero berakhir.
2. Aguero Adalah Sepakbola
Sepak bola selalu menjadi kehidupan Aguero. “Sepak bola mengelilingi Anda di Argentina. Saya selalu menguasai bola di kaki saya. Setiap saat sepanjang hari kami akan bermain, di bawah sinar matahari atau setelah gelap. Saya akan menghabiskan berjam-jam di luar sana. Waktu tidak pernah menjadi faktor.”
Aguero memutuskan mengakhiri karier profesional di Camp Nou. Dia baru berusia 33 tahun, pada 30 Oktober, dia memainkan pertandingan terakhirnya, meski akhirnya dipaksa keluar lapangan setelah menderita sakit dada empat menit sebelum turun minum saat Barcelona bermain imbang melawan Alavés.
Aguero kemudian didiagnosis aritmia jantung, yang akhirnya memaksanya untuk membuat keputusan.
3. Penyerang Terhebat Liga Inggris
Aguero, turun sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah Liga Premier. Ia dibesarkan dalam kemiskinan di daerah kumuh di selatan Buenos Aires. Ada hari-hari ketika makan malam adalah mate dan roti basi.
Ia kemudian jadi sosok besar, usai menggantikan Diego Maradona sebagai pemain termuda yang pernah ada di papan atas Argentina. Hubungan dengan bangsawan sepakbola Argentina itu makin dekat setelah pernikahan dengan putri Maradona.
Ia kemudian pindah ke Spanyol, memperkuat Atlético Madrid, lalu pindah ke Manchester City. Ia adalah pencetak gol terbanyak Man City, dengan 260 gol sepanjang waktunya di Etihad.
Gol bersejarahnya diukir pada musim 2011–12. Ia mencetak gol untuk memastikan City memenangkan gelar liga Inggris pertama dalam 44 tahun.