Well, para raksasa ini mungkin nyesel karena nggak gerak buat dapetin Pablo Sarabia yang kini jadi andalan Sevilla. Sarabia menjadi pusat perhatian di La Liga karena kemampuannya yang fantastis kala melawan tim-tim raksasa.
Sarabia yang berposisi asli sebagai gelandang serang itu pun bikin tiga raksasa macam Chelsea, PSG dan mantan klubnya sendiri, Real Madrid menyesal tak memulangkannya.
Atau untuk dua klub pertama yang disebut bisa jadi sekarang menyesal tak memasukkan namanya dalam daftar belanja musim dingin yang baru ditutup.
Sarabia kini menjelma jadi sensasi Liga Spanyol. Eks pemain Getafe itu dianggap punya skill semengkilap Marco Asensio bahkan lebih dengan kualitas yang ia miliki.
Padahal dulu, Madrid memilikinya. Sarabia adalah produk asli Madrid ketika menimba ilmu. Ia masuk dalam akademi klub Santiago Bernabeu di usia belia pada 2004-2009.
Saat meneken kontrak profesional, ia memperkuat Madrid B. Torehannya cukup oke kala itu.
Di musim 2009 sampai 2011, Sarabia punya 49 caps dengan pencapaian 15 gol. Sungguh torehan spesial untuk ukuran seorang gelandang serang meski bukan bermain di kompetisi utama La Liga.
Tapi Madrid seolah tutup mata. El Real tak pernah memberikannya kesempatan menembus tim utama.
Pablo Sarabia kemudian pergi ke Getafe. Di sana, ia cukup lama menuntaskan masa bakti. Lima tahun ia memperkuat tim itu sampai akhirnya Sevilla berani meminangnya pada 2016.
Kini Sarabia makin moncer dengan 22 gol selama membela tim Andalusia dari 88 caps. Setidaknya magis yang ia tunjukkan kala membungkam Barcelona di ajang Copa Del Rey meski ujung-ujungnya mereka gagal melaju lebih jauh.
Belum lagi, ia punya kebiasaan menjebol raksasa lainnya seperti mantan klubnya, Real Madrid. Setidaknya kini dunia harus mengenal Pablo Sarabia, permata La Furia Roja yang siap bersaing di lini tengah timnas Spanyol meski sesak bintang.