"Saya pikir ini adalah start pertama saya melompat dua baris dari gird, jadi itu bagus! Untuk itu saya senang," kata Vinales.
Ia juga terus meningkatkan power hingga bisa menempati posisi kelima di putaran ketiga. Tapi setelah itu, ada insiden Pedrosa dan Salvadori hingga membuat motor mereka terbakar dan bendera merah berkibar tanda balapan dihentikan.
Baca Juga: Rossi Pensiun dan Vinales Hengkang Bursa MotoGP Memanas!
Dan saat itu juga masalah Vinales dimulai. Tim mengganti kopling motornya saat balapan direstart. Tetapi motornya kemudian terhenti di antara sighting dan warm-up lap yang berarti dia harus start dari ujung pit lane.
“Mereka mengganti kopling karena takut tahun lalu setelah restart, saat kopling sangat panas dan slip,” jelas Vinales.
"Saya pergi ke pit, mereka mengganti kopling, mereka mengganti ban dan semuanya berbeda. Saya baru saja melepaskan kopling dan motor berhenti. Sangat aneh. Saya tidak tahu kenapa. Saya melakukan hal yang sama persis di awal."
Vinales pun terus tersendat dengan akselerasi motor yang makin buruk. Dashboard YZR M1 juga terus menampilkan pesan pit lane yang membuatnya bingung.
Ia juga mendapat penalti putaran panjang karena melebihi batas lintasan. Sayang peringatan penalti tidak muncul di dashboard dan akhirnya memutuskan untuk mematuhi perintah 'pit lane' hingga akhirnya dia finis ke-19, sebagai pembalap terakhir.
"Saya memiliki beberapa masalah pada motor. Saya tidak tahu mengapa, tapi hampir semua lap saya memiliki pesan pit lane," katanya.
“Hal yang sama terjadi di kualifikasi. Saya tidak tahu mengapa tetapi ketika saya membuka gas, motornya seperti brebet."