Terpilihnya Indonesia sebagai salah satu tuan rumah ajang MotoGP 2022 tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa dan negara. Pemerintah pun berupaya mempersiapkan fasilitas terbaik untuk menunjangnya, termasuk dengan membangun MotoGP Sirkuit Mandalika.
Sejak kali pertama diumumkan, terkait berita motoGP Mandalika soal pembangunan sirkuitnya mengundang perhatian dari masyarakat Indonesia hingga media internasional. Sirkuit yang berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tersebut bukan hanya ditujukan untuk lokasi balapan tingkat internasional, melainkan juga destinasi wisata baru yang diharapkan mendongkrak perekonomian Indonesia.
Profil Singkat MotoGP Sirkuit Mandalika
Moto Grand Prix atau MotoGP merupakan kompetisi balapan sepeda motor tertinggi kelas dunia. Adapun motor balap yang digunakan merupakan sepeda motor prototype yang tak akan dijumpai di pasaran. MotoGP yang sudah diselenggarakan sejak 1949 pun menjadi salah satu indikator kesuksesan pembalap hingga perusahaan otomotif yang terlibat di dalamnya.
Maka wajar bila pemerintah Indonesia merasa terhormat saat mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah dengan menghadirkan MotoGP Sirkuit Mandalika. Dibangun pada 2018, sirkuit ini akhirnya rampung tiga tahun kemudian dan diresmikan pada 12 November 2021.
Baca Juga: Progres Pembenahan Sirkuit Mandalika Demi MotoGP
Adapun beberapa fakta menarik dari profil Sirkuit Mandalika, antara lain:
1. Telan Biaya Satu Triliun Rupiah
Dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit, Sirkuit Mandalika menelan biaya yang cukup fantastis, yakni mencapai lebih dari Rp1 triliun. Namun, angka tersebut dinilai sesuai dengan tujuan pemerintah maupun pihak pengelola ajang balapan yang membutuhkan sirkuit bertaraf internasional dengan fasilitas-fasilitas terbaik.
Disitat dari website Sekretariat Kabinet, MotoGP Sirkuit Mandalika mengandalkan teknologi teranyar bernama stone mastic asphalt (SMA). SMA memungkinkan pembuatan lapisan jalan lebih rata karena partikel-partikelnya tak terlalu rapat maupun panjang.
2. Kapasitas Penonton Hingga Ribuan Orang
Kapasitas penonton menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan pada pembangunan MotoGP Sirkuit Mandalika. Dikabarkan sirkuit tersebut mampu menampung kurang lebih 190 ribu penonton. Namun, kalau pandemi masih berlangsung, kapasitasnya akan dikurangi menjadi 114 ribu orang untuk mencegah penularan penyakit dan mengikuti protokol kesehatan.
Kapasitas penonton di Sirkuit Mandalika tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Antara lain non-seated area yang mampu menampung lebih dari 130 ribu orang. Kemudian, ada grand stand seating street circuit dengan lebih dari 50 ribu tempat duduk dan 7 ribu tempat untuk hospitality suite.
3. Panjang Sirkuit Lebih Dari 4 Kilometer
Panjang sirkuit adalah aspek lainnya yang wajib dipenuhi MotoGP Sirkuit Mandalika. Dalam hal ini, tempat balap tersebut dilengkapi sirkuit sepanjang lebih dari 4,3 kilometer dengan 17 tikungan (11 tikungan ke kanan dan 6 lainnya ke kiri). Untuk mengoptimalkan keamanan dan keselamatan selama balapan, pengelola pun sengaja menggunakan aspal khusus dari Inggris.
Adalah PT Indonesia Tourism Development Corporation yang menyediakan aspal tersebut sebagai lapisan teratas trek balapan, sedangkan lapisan bawahnya memakai aspal buatan Indonesia. Adapun pagar pembatas berisi angin sebagai pinggiran sirkuit yang dikirimkan langsung dari Jerman.
4. Garasi-Garasi Terbaik Untuk Tim Balap
Garasi merupakan tempat krusial dalam ajang balap seperti MotoGP. Di sini, pembalap bersama anggota timnya akan mempersiapkan kendaraan hingga mengontrol jalannya kompetisi. Oleh karena itu, MotoGP Sirkuit Mandalika menghadirkan kurang lebih 40 garasi di area paddock yang nantinya ditempati tim balap dari berbagai negara.
Uniknya, garasi-garasi tersebut dibangun secara permanen dengan ruang liputan dan pers di bagian atas. Dengan begitu, penyampaian berita dapat dilakukan secara cepat dan real-time sesuai jadwal yang ditentukan nantinya.
5. Berada Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Seperti yang disinggung, MotoGP Sirkuit Mandalika bukanlah sirkuit balap biasa. Pasalnya, trek balapan tersebut berada di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pun jadi pihak yang bertanggungjawab mengelolanya.
ITDC sendiri adalah bagian dari InJourney yang merupakan holding BUMN yang berfokus pada pariwisata dan sektor pendukungnya. ITDC sendiri beroperasi setelah pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah 104/2021 pada 6 Oktober 2021.
6. Ditunjang Infrastruktur Yang Memadai
MotoGP Sirkuit Mandalika yang dibangun di atas area seluas 1.035,67 hektar ditunjang sejumlah infrastruktur memadai. Sebut saja jalan yang dapat diakses langsung dari Bandara Internasional Lombok ke Mandalika. Kemudian, ada juga perpanjangan lintasan pesawat hingga pengembangan Gili Mas yang akan dijadikan cruise terminal.
Lokasi di Lombok Tengah pun menawarkan keunggulan tersendiri dari segi pemandangan. Dari Sirkuit Mandalika, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan alam memukau yang tak akan mereka temukan di negara-negara lain.
Sejarah Pengembangan KEK dan Sirkuit Mandalika
Sebelum jatuh ke Mandalika, pengembangan sirkuit baru MotoGP di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung selama puluhan tahun. Sebelumnya, Palembang menjadi kandidat terkuat yang dinilai dapat menjadi tuan rumah ajang balapan tersebut. Beberapa tahun kemudian, muncul Sentul di Bogor yang sempat jadi tempat diselenggarakannya MotoGP pada 1997.
Mandalika akhirnya terpilih karena beberapa alasan. Antara lain reputasi Lombok sebagai salah satu destinasi wisata populer di Indonesia yang namanya sudah terdengar di kalangan mancanegara. Tak hanya itu, sebagian fasilitas dan infrastruktur di Lombok sudah disesuaikan dengan standar internasional yang memudahkan wisatawan asing mengunjungi MotoGP Sirkuit Mandalika nanti.
Dengan luas tanah lebih dari seribu hektar, Mandalika menyimpan potensi besar sebagai objek wisata bertaraf internasional. Bukan hanya itu, dari segi sejarah, Mandalika mempunyai latar belakang penamaan yang menarik. Hal ini juga yang menjadi asal-usul sebuah upacara tahunan bernama Bau Nyale.
Berdasarkan cerita rakyat NTB, Mandalika merupakan nama seorang putri berparas cantik nan menawan. Tak sedikit pangeran dan bangsawan yang ingin melamarnya menjadi istri. Sayangnya sang putri, yang tak kuat menyaksikan potensi perpecahan di antara orang-orang yang merebutkan dirinya, memilih mengorbankan diri dengan menceburkan diri ke laut. Dari sana, muncul nyale, sejenis cacing laut warna-warni yang diyakini sebagai jelmaan Mandalika.
Dengan upacara tradisional yang menarik dan keindahan alamnya, wajar bila Mandalika sering dijuluki The New Bali. Meski begitu, Mandalika baru resmi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 2017 sesuai Peraturan Pemerintah 52/2014. Di sisi lain, status ini juga yang memudahkan pengembangan proyek MotoGP Sirkuit Mandalika.
KEK Mandalika sendiri merupakan proyek yang telah dirancang sejak pemerintahan Soeharto, tepatnya saat Joop Ave menjabat sebagai Direktur Jenderal Pariwisata. Lantas pada 1989, pemerintah Indonesia menunjuk Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) sebagai pihak yang melaksanakan proyek KEK. Cakupan pengembangannya mencakup pantai selatan pulau Lombok yang garis pantainya membentang sepanjang 9 kilometer.
Proyek Pembangunan Sirkuit Mandalika di KEK Mandalika
Pengembangan KEK Mandalika sempat mengalami berbagai masalah, bahkan asetnya diambil alih sejumlah pihak. Di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, kawasan wisata tersebut menemui sejumlah kendala, termasuk pembebasan lahan. SBY lantas menerbitkan Peraturan Pemerintah 52/2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus untuk membantu pengembangan Mandalika.
Baru pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pembangunan KEK dilanjutkan sambil mengatasi masalah yang dihadapi. Dengan investasi mencapai Rp13 miliar, dibangun fasilitas seperti hotel dan infrastruktur seperti instalasi pengolahan air bersih dan gardu induk. Selain itu, pemerintah pun menyiapkan insentif perpajakan untuk investor dan memudahkan kepemilikan properti.
Pembangunan MotoGP Sirkuit Mandalika dapat difokuskan pada tahun 2018. Bekerjasama dengan anak perusahaan konstruksi global asal Prancis, Vinci Construction Grands Project (VCGP), ITDC menangani proyek tersebut untuk menyediakan trek balapan yang memenuhi kriteria. Hingga akhirnya sirkuit selesai dikembangkan dan diresmikan pada 12 November 2021.
Penyelesaian MotoGP Sirkuit Mandalika pun dinilai cepat, seperti yang diutarakan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricy Baheramsjah. Dia pun menambahkan sirkuit balap tersebut sudah lulus homologis karena semua kualitasnya sudah memenuhi syarat pelaksanaan ajang balap motor internasional. Tak terkecuali semua peralatan dan perangkat penyelenggara serta pendukung untuk rangkaian acara tersebut.
Kesiapan MotoGP Sirkuit Mandalika pun dapat terlihat dari dua ajang balapan IATC dan WBSK pada penghujung November 2021. Pada Sabtu, 20 November 2021, terdapat delapan sesi yang mencakup race 2 & 3 untuk IATC, free practice 1 & race 1 untuk WSBK, dan race 1 untuk World Championship (WorldSSP). Sementara keesokan harinya, 21 November 2021, ada race 4 IATC, dua race 2 WSPP, final race WSBK, dan Winners’ Awards Presentation.
Penyelenggaraan kedua ajang balap bergengsi di Sirkuit Mandalika tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Semua penonton yang ingin menonton wajib beli tiket dan memperlihatkan swab antigen atau PCR dengan hasil negatif.
Jadwal Tes Resmi MotoGP Sirkuit Mandalika 2022
Semakin dekatnya MotoGP 2022 tentu membuat penggemar maupun pengamat kian tidak sabar untuk menyaksikan balapan di Sirkuit Mandalika. Dalam hal ini, jadwal tes resmi sudah diluncurkan agar memudahkan orang-orang untuk mengikuti rangkaian acaranya.
Balapan di MotoGP Sirkuit Mandalika akan dilaksanakan pada 20 Maret 2022. Sementara untuk pembuka, ada seri MotoGP Qatar di Sirkuit Losail pada 6 Maret 2022. Kemudian dilanjutkan dengan MotoGP Argentina yang diselenggarakan di Sirkuit Termas de Rio Hondo sebagai tiga seri awal.
Para pembalap yang berpartisipasi mempunyai kesempatan mengikuti tes di berbagai sirkuit. Pada awal musim, ada dua tes yang berlangsung di Malaysia dan Indonesia, sedangkan sisanya dilakukan di Eropa pada pertengahan dan menjelang akhir musim.
Di Malaysia, tes balapan dilakukan di Sirkuit Sepang sebagai pembuka pada 5-6 Februari 2022. Sebelumnya, pembalap MotoGP juga bisa mengikuti tes shakedown dari 31 Januari sampai 2 Februari 2022. Kemudian, tes akan berlanjut ke MotoGP Sirkuit Mandalika pada 11-13 Februari 2022.
Setelah ajang balapan di Qatar, rangkaian tes resmi akan diteruskan di Sirkuit Jerez di Spanyol pada 2 Mei 2022. Selepas tiga balapan di Eropa, akan ada tes resmi terakhir di Sirkuit Barcelona pada 6 Juni dan Sirkuit Misano pada 6-7 September 2022.
Walau sudah dikatakan layak untuk menggelar ajang balapan, MotoGP Sirkuit Mandalika masih memperhatikan homologasinya, seperti di Sirkuit KymiRing untuk MotoGP Finlandia. Pemerintah pun akan terus menerapkan protokol kesehatan serta memantau perkembangan seputar varian terbaru Covid-19 untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan selama ajang MotoGP berlangsung.