Tapi sekarang keadaanya sudah berbeda. Suzuki malah sudah mundur dari MotoGP, sementara Honda dan Yamaha kesulitan bersaing. Malah Ducati jadi pabrikan yang paling dominan, sementara Honda sama Yamaha malah melorot ke posisi bawah banget di klasemen konstruktor MotoGP 2023.
Baca Juga: MotoGP Makin Ngebut, Gak Bahaya Tah?
Eh, tapi ada gosip nih! Katanya Honda sama Yamaha bakal ikutan mundur dari MotoGP juga, bro! Katanya, mereka sudah nggak mampu ngikutin perkembangan yang semakin mirip balapan mobil Formula 1.
Berita gosip ini dikemukakan sama mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner.
Menurut juara dunia MotoGP tahun 2007 dan 2011 itu, ada sebabnya juga kenapa performa Honda dan Yamaha anjlok belakangan ini.
Mereka lagi susah ngejar perkembangan aerodinamika di MotoGP, katanya. Teknologi aerodinamika di MotoGP telah berkembang pesat dengan penggunaan winglets pada fairing depan sepeda motor. Winglets berfungsi untuk mengoptimalkan aliran udara, memberikan downforce tambahan, meningkatkan stabilitas, dan mengurangi gejala wheelie.
Selain itu, MotoGP juga menggunakan teknologi DRS, mirip dengan Formula 1, yang membantu mengurangi drag di trek lurus untuk meningkatkan kecepatan dan kemudahan dalam menyalip pesaing. Kedua teknologi ini memberikan peluang bagi pembalap dan tim untuk meningkatkan performa sepeda motor MotoGP secara keseluruhan.
Stoner khawatir pada akhirnya Honda dan Yamaha bakal ngikutin jejak Suzuki yang keluar dari MotoGP.
"Menurutku, Honda dan Yamaha gak pantas disalahin atas situasi mereka sekarang. Peraturan diubah untuk bantu pabrikan Eropa dengan aerodinamika," katanya.
"Beberapa tahun lalu, peraturannya malah melarang semua bantuan aerodinamika. Tapi, sekarang peraturannya diubah lagi."
Nah, menurut Stoner, aerodinamika juga yang jadi alasan Suzuki mundur dari MotoGP. Dia liat pabrikan asal Jepang itu kesulitan mengembangkan teknologi aerodinamika.
"Jadi, aku khawatir Honda dan Yamaha bakal ikutan pergi karena yang mereka punya sekarang mungkin enggak lagi jadi prioritas buat mereka. Motor MotoGP sekarang jadi kayak mobil Formula 1 yang punya dua roda aja," ujarnya.
"Lah, padahal ini masih olahraga balap motor, bukan balap mobil Formula 1. Sibuk banget dengan aerodinamika, nambahin biaya dan tenaga. Apalagi di Jepang, lebih susah ngembangin sesuatu dibandingkan di Eropa."
"Tapi, ya gimana, ngutak-atik aerodinamika emang gitu. Susah juga ngerangkul pikiran pembuat keputusan di pabrikan Jepang. Aku juga gak kenal mereka pribadi sih," katanya.
Stoner bilang, menurut dia, sebenarnya MotoGP gak perlu pake winglet atau perangkat tambahan lain, biar balapannya tetap seru dan simpel!
Gimana menurut Lo Bro? Apakah MotoGP perlu winglet dan teknologi canggih lainnya?
Untuk informasi seputar MotoGP follow akun sosial media Bold Riders!