Manchester United nyaris kalah dari Southampton akhir November lalu. Dalam pertandingan tersebut MU harus kebobolan terlebih dahulu di tanah St Mary's Stadium. Southampton bahkan terlihat mendominasi permainan hingga nyaris 60 menit.
Tapi MU tetap main ngotot hingga akhirnya bisa menjebol gawang Soton di menit ke-60. Untungnya mereka juga berhasil comeback karena Cavani mampu mencetak satu assist dan dua gol.
Tambahan poin dari kemenangan tersebut mampu bikin MU lolos dari pergulatan di papan tengah klasemen.
Meski begitu, Roy Keane sebagai legenda klub yang sekarang merupakan pengamat dan komentator untuk sebuah stasiun tv tetap mengemukakan kritiknya terhadap Manchester United.
MU emang bermain gegabah di babak pertama sehingga Jan Bednarek serta James Ward-Prowse bisa membobol gawang De Gea dalam waktu yang gak begitu berjauhan.
Selain itu, kritikan Roy Keane paling utama tertuju pada Edinson Cavani, padahal pria berusia 33 tahun tersebut jadi pahlawan buat Manchester United pada laga melawan Southampton.
Bahkan, kritikan yang dikeluarkan oleh Roy Keane terbilang sepele dibandingkan dengan esensi hasil pertandingan.
"Dia terlalu lamban hanya untuk masuk ke lapangan, dengan sepatunya. Sama halnya dengan golnya karena betapa tidak siapnya ia untuk bermain dan sangat membingungkan," kata Keane kepada Sky Sports.
"Pada akhirnya, sudah jelas kalau dia tidak membutuhkan sepatu, dia mencetak dua gol lewat sundulan. Dia memiliki kontribusi besar saat masuk, dengan kualitas, rasa lapar serta hasratnya," lanjutnya.
Meski begitu, Keane juga gak lupa memberikan pujiannya terhadap sang pemain. Dirinya menganggap bahwa mendatangkan Cavani yang udah berusia 33 tahun saat itu bagai sebuah perjudian. Terlebih pihak klub mau memberikan nomor punggung 7 yang keramat pada dirinya. Tapi untung, menurut Roy Keane penyerang Uruguay tersebut udah mampu mulai menjawab keraguan yang sempat datang padanya dari segala arah.