Sayap Brasil ini benar-benar jadi bintang di laga Ajax Amsterdam versus Tottenham Hotspur. Lucas Moura jadi perbincangan karena jadi bintang sekaligus pahlawan Spurs.
Berkat hattricknya, winger ini benar-benar dielu-elukan suporter Hotspur lantaran bisa membawa timnya ke final Liga Champions untuk bertemu tim Inggris lainnya, Liverpool yang baru menggulung Barcelona.
Gila untuk seorang Lucas Moura. Karena dirinya adalah buangan klub lamanya, Paris Saint-Germain. Ditelantarkan Les Parisiens, sayap ini benar-benar jadi pemain yang reborn di tim asuhan Mauricio Pochettino.
Pochettino begitu percaya dengan kemampuan Moura untuk menyisir pertahanan lawan di musim ini usai adaptasinya di musim lalu biasa-biasa saja. Di malam itu, sentuhannya benar-benar membuat wakil Belanda nggak berkutik meski sesungguhnya Mathijjs de Ligt Cs unggul 2 gol lebih dulu.
Bahkan gol terakhir Moura bisa dibilang sangat dramatis lantaran merobek jala Ajax di detik-detik terakhir.
Moura membela Paris Saint-Germain (PSG) dalam kurun 2013-2018. Setelah kedatangan komplotan Neymar Jr sampai Kylian Mbapper, kariernya mulai meredup di tim kaya Ligue 1 tersebut.
Sebenarnya ketika datang dengan status pinjaman, performa Moura masih biasa-biasa saja, bahkan terkesan tak dipercaya Pochettino.
Maklum, Spurs sudah cukup punya skuat paten untuk urusan gelandang sayap atau winger di lini depan yang bisa menyervis Harry Kane.
Moura kemudian perlahan membuktikan dirinya memang cukup bisa dipercaya menjadi salah satu juru gedor tim London tersebut dengan penampilannya yang semakin oke.
Di musim ini, Lucas telah membuat koleksi 15 gol dan dua assist dari 47 laga. Ini semakin bikin Pochettino percaya kepadanya.
Kini Moura yang pernah membela Sao Paulo sudah menjadi pemain permanen The Lilywhites. Mungkinkah dia jadi bintang lagi di final? Atau malah Liverpool yang melahirkan bintangnya?