Salah satu balapan terbaik telah dilewati Marquez di Sirkuit Phillip Island akhir pekan lalu. Ia jadi pemenang lalu memimpin 33 poin dari Dovizioso yang hanya finis di urutan ke-13.
Atas hasil itu juga Dovizioso dipercaya bakal kesulitan menyusul perolehan poin Si Baby Alien. Tapi kini saatnya beralih ke MotoGP Malaysia. Apa yang bakal terjadi di Sepang?
Sepang dikenal dengan kelembapan, cuaca yang tak menentu dengan trek menantang yang membutuhkan teknis tepat. Dovizioso memang cepat di sana, tapi tentu saja sangat berat ketinggalan 33 poin dari sisa dua balapan saja.
Klasemen mungkin merupakan titik yang paling disorot dari sisa seri ini. Namun balapan sendiri tidak semudah catatan itu karena masih ada Rossi dan Vinales yang kembali naik podium di Australia.
Lo juga harus tahu kalau The Doctor adalah pembalap yang paling sering menang di Sepang daripada siapapun. Zarco yang memenangkan Moto2 di sana pada 2016 juga patut diperhitungkan.
Demikian juga Iannone yang tengah berusaha mempertahankan momentum, setelah dua kali finis lumayan dan pergerakan menakjubkannya di Phillip Island. Dani Pedrosa juga bisa jadi kuda hitam untuk menang.
Pedrosa adalah pembalap paling sukses berikutnya di tempat tersebut setelah Rossi, dan telah mengambil lima kemenangan - tiga di antaranya berada di MotoGP. Jangan juga hapus Jorge Lorenzo yang masih pencetak rekor putaran tercepat di sana.
Alex Rins terus melakukan kemajuan besar dan para pembalap Red Bull KTM Racing juga berlaku sama setelah finis di peringkat sepuluh besar di Australia.
Pembalap satelit Cal Crutchlow dan Danilo Petrucci akan kembali mengejar Zarco untuk kehormatan menjadi pemenang dalam pertarungan tersebut, dan akan ada nama baru di grid: Michael van der Mark.
Awalnya dipanggil untuk menggantikan Rossi di Aragon, pembalap WorldSBK Belanda malah akan melakukan debutnya di Sepang menggantikan Jonas Folger yang absen di Monster Yamaha Tech 3.
Tapi tetap saja, 33 poin menjadi pemisah antara dua kandidat terkuat juara dunia. Apakah Marquez bisa mempertahankan keberaniannya, atau Dovizioso justru menyerang balik?
