Harry Kane kini adalah striker kelas dunia dengab torehan gol mentereng. Menjadi spesial karena dia adalah striker Inggris asli.
Pesonanya sudah membuat Real Madrid mabuk kepayang. Sang petinggi ngebet banget datengin dia di bursa-bursa sebelumnya.
Tapi Madrid yang irit di bawah asuhan Zinedine Zidane bikin tim El Real punya perbedaan visi soal belanja pemain di mata sang entrenador dan para dewan klub.
Harry Kane pernah menolak secara langsung proposal Madrid yang ditenggarai punya nilai selangit. Kini Kane tampak menyatakan lagi komitmennya di Tottenham Hotspur dan seolah kembali jadi peringatan ke Madrid bahwa mengejarnya sekarang adalah hal sia-sia.
"Terima kasih tentu saja kepada fans Tottenham. Saya bermimpi bermain untuk Spurs sejak masih kecil. Untuk waktu yang lama motivasi saya hanya untuk menutup mata dan membayangkan diri saya mencetak gol melawan Arsenal di Premier League. Saya sudah melakukannya beberapa kali sekarang, dan itu tidak akan pernah terasa membosankan," kata Kane pada The Players Tribune.
"Tapi sekarang, motivasi saya sedikit berbeda. Sekarang, saya memejamkan mata dan saya membayangkan diri saya mengangkat trofi Premier League di stadion baru kami bersama rekan-rekan saya. Saya akan rela menjual 100 gol berikutnya untuk perasaan itu," papar eks pemain pinjaman Leicester City tersebut.
Kane memang agak kecewa Spurs sering terpeleset meski trofi juara sudah dekat. Tapi ia belum bosan memburu titel dengan seragam Tottenham bersama sang pelatih Mauricio Pochettino.
"Kami sudah nyaris (menang Liga) beberapa musim terakhir, tapi hanya ada satu cara untuk menutup celah - dan saya khawatir ini adalah jawaban yang cukup membosankan. Seperti yang dikatakan ayah saya, kami harus terus bekerja, tetaplah bekerja keras. Terus bekerja keras," sahutnya lagi.
Senada dengan Kane, sang juru taktik juga menegaskan bahwa anak asuhnya bahagia di klib yang ia tangani. Pochettino menyatakan Kane mencintai Spurs.
"Dia sangat bahagia di sini dan ia mencintai Tottenham tapi ini adalah pertanyaan pribadi, perihal apa yang ia pikirkan dan bagaimana perasaan dia. Saya tak bisa menjawab untuknya," papar Pochettino.