Jadi, sepeda ini awalnya booming di Amerika. Balapan Dirty Kanza di Kansas, Amerika Serikat bikin gravel bike jadi booming.
Trek di balapan itu memang butuh sepeda yang bisa lewat di aspal dan tanah. Setelah itu, makin banyak orang-orang pilih gravel bike.
Baca Juga: Setelan Ngebut Buat Commuter Bike
Tapi yang harus lo tahu, gravel bike nggak sembarang road bike yang bisa masuk ke area tanah. Frame gravel bike harus lebih kuat dari road bike yang cenderung jarang melibas medan kasar.
Banyak yang menyarankan juga sebaiknya lo cuma pakai satu chainring di depan. Dengan begitu, potensi part yang mungkin aja bakal rusak karena medan kasar juga berkurang.
Alasan lainnya adalah soal bobot. Frame gravel bike biasanya lebih berat dari road bike, jadi lumayan untuk bikin sepeda jadi lebih ringan.
Handlebar dan stem juga harus lo perhatikan karena sepeda ini rentan terbentur. Jadi, part yang kuat nggak bisa ditawar lagi.
Untuk urusan kaki-kaki lo bisa nyontek dari MTB yang tahan banting. Ban ukuran besar juga direkomendasikan buat gravel bike.
Meski partnya mirip-mirip dengan MTB dan road bike, tapi gravel bike diyakini punya prospek bagus ke depannya. Opsi punya gravel bike juga paling realistis sih dibanding lo bimbang di antara MTB dan road bike.