Setelah meledak ke kancah global saat berusia 20 tahun, ketika dia mencapai final Wimbledon 2014, Bouchard melambung menjadi bintang. Sebagai finalis tunggal Grand Slam pertama untuk Kanada, tiba-tiba ada gelombang harapan dan keyakinan bahwa bintang tenis itu akan terus berkembang.
Dia tampaknya ditakdirkan untuk berkarir di kalangan elit tenis dan juara masa depan. Tetapi sayangnya kesuksesan ini tidak benar-benar terwujud.
Baca Juga: Rifda Irfanaluthfi Atlet Cantik yang Borong Medali Emas
Setelah 2014, dia tergelincir dari 7 ke 48 di peringkat dunia. Berbagai masalah muncul kala itu, ia disebut mengalami gegar otak yang membuatnya tidak dapat bersaing di babak keempat AS Terbuka.
Pada 2017, Bouchard kembali, tetapi gagal mendominasi dan menemukan permainan terbaiknya. Meskipun karirnya di lapangan tersendat, peluang di luar lapangan terus berkembang. Bouchard mendapatkan kontrak yang menguntungkan dengan Coca-Cola, Rogers Communications dan Nike.
Pada tahun 2015, SportsPro menobatkannya sebagai atlet paling laku di dunia, mengungguli nama seperti Neymar, Steph Curry, dan Usain Bolt.
Petenis Kanada itu tetap menjadi salah satu dari lima pemain tenis aktif dengan lebih dari dua juta pengikut di Instagram. Dan pada usianya yang baru 27 tahun, dia masih bisa bangkit kembali ke puncak permainan.
Eugenie Bouchard juga kini tak lagi berada di puncak WTA Tour karena cedera dan berbagai masalah yang memperlambat kebangkitan.
Tahun ini, ada pembicaraan tentang dia kembali ke lapangan. Dia bermimpi untuk kembali ke AS Terbuka 2021, tetapi dia tidak berhasil.
Dia akhirnya bekerja sebagai kolumnis di Tennis Channel musim panas ini. Meski begitu, ia terus berlatih demi kembali ke lapangan, paling tidak musim depan.