Desmosedici terkenal sulit dikendalikan ketika harus mengubah sudut ketika cornering. Meskipun Ducati telah membuat langkah maju di bidang ini dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah finis kelima di Grand Prix Jerman bulan lalu, Andrea Dovizioso mengatakan Ducati harus sepenuhnya fokus pada perbaikan itu. Ia menyebut cornering membuatnya sengsara.
Ketika ditanya pada konferensi pers selama akhir pekan Austria apakah Ducati dapat mengubah DNA motornya, direktur teknis Ducati, Davide Barana menyebut itu semata-mata hanya fokus pada cornering saja.
"Kami menyadari bahwa kinerja menikung adalah area di mana kami dapat memperoleh lebih bagus lagi. Tetapi penting untuk tidak lupa untuk terus meningkatkan area yang menjadi kekuatan kami karena jika Anda berkonsentrasi hanya pada satu area, Anda berisiko kehilangan keuntungan yang Anda miliki di area lainnya," katanya.
“Jadi untuk mendapatkan cornering yang lebih baik adalah proses yang cukup panjang. Sayangnya, saat ini masih dalam proses coba-coba. Dibutuhkan waktu yang cukup lama karena Anda harus menguji untuk membuktikannya benar-benar efektif dan melakukan langkah selanjutnya."
Ducati juga terkenal karena mesinnya yang kuat, yang selama beberapa musim tidak tertandingi dalam top speed. Walaupun Honda telah mampu mendekatkan diri lebih jauh tahun ini.
"Yang pasti pada awal MotoGP 2003, kami memiliki solusi yang sangat berbeda dari para pesaing untuk desain sasis. Pada periode itu sulit untuk membandingkan dengan yang lain karena perbedaan besar ini. Dari 2013 kami telah sangat mirip dalam hal konsep sasis dan sejak saat itu kami terus mengembangkan sasis bersama dengan mesin," tuturnya.
"Mungkin dengan mesin yang kami punya lebih banyak pengalaman secara historis, ada sejarah panjang teknik mesin di Ducati. Mungkin jauh lebih mudah bagi kami untuk mengembangkan mesin daripada mengembangkan sasis, ini mungkin benar. Tetapi upaya yang kami habiskan untuk pengembangan sasis selalu maksimal yang bisa kami lakukan."
