.jpg)
Dovizioso dan Lorenzo jadi rekan satu tim di Ducati pada 2017 dan 2018. Tak pernah ada percikan di antara mereka selama jadi rekan satu tim.
"Dia masih tidak menyukaiku, itu sudah pasti. Terutama karena dia menyerangku secepat yang dia bisa, dan aku tidak pernah bisa mengetahui apakah itu karena dia tidak bisa melupakan fakta bahwa selama dua tahun dia selalu berada di belakangku dengan motor yang sama atau apa pun," ungkapnya.
"Setelah memenangkan begitu banyak kejuaraan, dia seharusnya berada di atas hal-hal ini sekarang, tetapi saya perhatikan bahwa ada sesuatu yang mengganggunya dan saya tidak dapat memahami pikirannya, yang agak aneh."
Sebaliknya, Dovi memiliki kenangan indah dengan Casey Stoner. Mereka bersama di garasi tim Repsol Honda pada 2011.
.jpg)
“Sejauh ini, dia yang paling bertalenta. Tapi di luar bakatnya, ada juga bagaimana dia berhasil memeras bakatnya. Anda tidak bisa mengatakan Valentino tidak punya bakat, tapi Casey di lap pertama, bam! Dia memasang yang terbaik dalam catatan waktu dan itu adalah hal terburuk bagi para pesaingnya. Sepanjang karirnya dia melakukan itu, dia sangat bagus. Jadi, selain bakat ini, cara dia memanfaatkannya juga," pungkasnya.
Lalu, bagaimana dengan Marc Marquez. Pembalap yang mengalahkannya selama tiga tahun berturut-turut.
"Sulit untuk mengatakan apakah ada pembalap yang lebih bertalenta daripada Marc. Semua yang dia capai dilakukan dengan cara yang akan membuat orang mengatakan bahwa Casey sedikit lebih bertalenta, tapi saya merasa sulit untuk mengatakan, jujur. Marc, untuk alasan yang berbeda, dia menjalani hidupnya secara berbeda dari Casey," tuturnya.
"Dia tidak memiliki perselisihan atau situasi yang membuat Casey tidak nyaman dan tidak pernah mengatakan bahwa ketika itu terlalu berlebihan. Di sekelilingnya, semuanya jauh lebih mudah, santai, tenang. Dan itulah mengapa dia telah memenangkan begitu banyak kejuaraan dan akan memiliki karier yang sangat panjang."
