Juara dunia MotoGP Fabio Quartararo menilai rider Gresini Racing, Enea Bastianini sebagai pemimpin Ducati. Menurutnya, Ducati kini bukan milik duo pembalap pabrikan, Pecco Bagnaia dan Jack Miller.
Awal musim MotoGP 2022 Bastianini yang didukung oleh Bold Riders, sangat luar biasa, dengan dua kemenangan di putaran pembukaan di Qatar dan Austin.
Bastianini memimpin kejuaraan setelah empat putaran, dan sudah unggul 30 poin dari Miller, rider Ducati terbaik dari lima pembalap di Desmosedici spek pabrikan.
Keunggulan poin itu bukan berasal dari hasil keberuntungan tetapi dari balapan yang sangat mengesankan. Bastianini mampu membuat bannya bertahan ketika tidak ada pebalap Ducati lainnya yang mampu.
Quartararo mengatakan dia dan Yamaha sekarang harus menganggap Bastianini sebagai ancaman nyata untuk mempertahankan gelarnya.
“Saya menganggapnya sangat serius,” kata Quartararo di Portimao menjelang putaran kelima akhir pekan ini, Grand Prix Portugal.
“Tahun lalu dia super cepat tapi kualifikasinya buruk, menurut saya. Tapi tahun ini dia lolos kualifikasi dengan baik dan kecepatannya sangat cepat. Dia satu-satunya Ducati yang mengendarai dengan cara oke."
Tak cuma dari raihan yang didapatkannya saja, Bastianini juga dianggap sebagai rider Ducati paling lembut bersama Desmosedici.
"Dia memiliki gaya balap yang berbeda dari yang lain, tetapi yang pasti kami harus menganggapnya serius karena cara dia berkendara luar biasa. Dia kuat di semua balapan. Di Argentina dia berjuang, tapi di Indonesia dia juga sangat cepat."
Awal musim MotoGP 2022 Bastianini yang didukung oleh Bold Riders, sangat luar biasa, dengan dua kemenangan di putaran pembukaan di Qatar dan Austin.
Bastianini memimpin kejuaraan setelah empat putaran, dan sudah unggul 30 poin dari Miller, rider Ducati terbaik dari lima pembalap di Desmosedici spek pabrikan.
Baca Juga: Bastianini Menang di Qatar Biasa, Juara Austin di Luar Biasa
Keunggulan poin itu bukan berasal dari hasil keberuntungan tetapi dari balapan yang sangat mengesankan. Bastianini mampu membuat bannya bertahan ketika tidak ada pebalap Ducati lainnya yang mampu.
Quartararo mengatakan dia dan Yamaha sekarang harus menganggap Bastianini sebagai ancaman nyata untuk mempertahankan gelarnya.
“Saya menganggapnya sangat serius,” kata Quartararo di Portimao menjelang putaran kelima akhir pekan ini, Grand Prix Portugal.
“Tahun lalu dia super cepat tapi kualifikasinya buruk, menurut saya. Tapi tahun ini dia lolos kualifikasi dengan baik dan kecepatannya sangat cepat. Dia satu-satunya Ducati yang mengendarai dengan cara oke."
Tak cuma dari raihan yang didapatkannya saja, Bastianini juga dianggap sebagai rider Ducati paling lembut bersama Desmosedici.
"Dia memiliki gaya balap yang berbeda dari yang lain, tetapi yang pasti kami harus menganggapnya serius karena cara dia berkendara luar biasa. Dia kuat di semua balapan. Di Argentina dia berjuang, tapi di Indonesia dia juga sangat cepat."