Perhelatan balapan motor dua kelas tertinggi itu akan dilaksanakan tidak berjauhan. Pengembang akan memastikan balapan itu digelar hanya dalam kurun satu minggu saja.
"Misalnya minggu ini MotoGP, minggu depannya WSBK," kata Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Persero/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansyur.

Jadwal ketat itu disiapkan untuk efisiensi. Terlebih, ia juga yakin penyelenggaraan WSBK tak membutuhkan dukungan pemerintah.
"Kalau WSBK kita bisa sendiri. Kalau MotoGP perlu bantuan pemerintah," tuturnya.
Biaya penyelenggaraan MotoGP disebut sekitar 9 juta EURO atau setara Rp 143 miliar tiap musimnya. Indonesia harus membayarkan biaya itu kepada promotor Dorna Sport.
