Kingsley Coman, salah satu pemain muda yang selain berbakat juga bisa dibilang beruntung. Soalnya saat usianya masih sangat muda, Coman udah jadi pemain inti di tiga tim Eropa berbeda, yaitu PSG, Juventus, dan Bayern Munchen.

Menggiring bola dengan lincah, punya visi bermain yang baik, dan juga gak jarang memberi umpan dan tendangan yang akurat emang bikin klub manapun bakal mengandalkannya. Contohnya adalah ketika final Liga Champions musim 2019/2020, Bro.

Coman sendiri jadi pahlawan Bayern Munchen ketika The Bavarians berhasil jadi juara Liga Champions untuk yang keenam kalinya beberapa waktu lalu. Dirinya jadi pencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut dan membantu mengantarkan timnya keluar dari permainan intensitas tinggi yang buntu.banner-ads


Coman memulai karir juniornya pada tahun 2000an. Lalu pemain kelahiran Paris ini mulai menembus tim utama PSG pada tahun 2013. Di sinilah Coman mulai jadi beruntung dan jadi catatan unik tersendiri karena dirinya selalu jadi bagian dari tim langganan juara di beberapa liga.

Di musim pertamanya bergabung bersama PSG, winger lincah ini langsung mendapatkan gelar Ligue 1 pertamanya. 

Tapi Coman gak bertahan lama di PSG karena Juventus langsung berminat pada dirinya. Sayangnya Juventus seakan menyia-nyiakan talenta terpendam yang ada di dalam diri sayap kiri ini, Bro. Dalam semusim kebersamaan mereka, Coman cuma bermain 15 kali tanpa mencetak satu gol pun. Meski begitu, Coman tetap jadi bagian dari pasukan juara Juventus pada musim 2014/2015.

Bayern pun ikut berminat padanya, saat itu Die Roten lagi mencari pelapis untuk Franck Ribery yang mulai menua. Mereka meminjam Coman dari Juventus hingga tahun 2017. Selama masa peminjaman tersebut Coman mencatatkan 42 penampilan dan 6 gol.

Lagi-lagi, musim pertamanya bergabung dengan sebuah tim Coman udah jadi bagian dari skuad juara tim tersebut.

Bayern pun merasa cocok dengan permainan Coman dan winger Prancis ini juga terlihat berkembang pesat di kota Munchen. Akhirnya Coman pindah secara permanen pada akhir musim 2016/2017.


Bahkan musim 2019/2020 lebih hebat lagi karena dirinya berhasil mengantarkan Bayern mengukuhkan treble winner setelah jadi juara Liga Champions. Malah, Coman jadi pahlawan di pertandingan puncak setelah mencetak satu-satunya gol pada pertandingan tersebut.

Dengan performa tinggi seperti ini, kayaknya bakal banyak klub Eropa yang berminat untuk memanfaatkan jasanya. Coman selalu bisa memperkuat lini serang tim ketika dibutuhkan.

Kira-kira, musim depan Coman bakal pindah atau menetap di Bayern Munchen ya?