Beberapa pabrikan mencium adanya situasi yang membuat harga pembalap masa depan melonjak pesat. Agar kemungkinan itu bisa diminimalisir, bos Yamaha, Lin Jarvis meminta tim pabrikan MotoGP bersatu.
Akhir musim 2018 bakal menjadi pertaruhan besar pabrikan dan pembalap. Sebab ada 12 rider yang kontraknya berakhir.
Banyak pembalap yang diyakini tak bakal memperpanjang kontraknya. Situasi itu memang sudah terlihat, hingga kenaikan harga pun tak bisa dihindarkan.
"Hal itu menjadi fokus dari enam tim pabrikan. Pada masa lalu, MotoGP mungkin hanya dikuasai tiga tim pabrikan dan semuanya ingin meraih kesukesan. Anda tentu harus mengamakan jasa pembalap top untuk memasukkan kinerja maksimal dalam proyek Anda," kata Lin Jarvis.
Tahun depan memang sangat berbeda karena ada enam pabrikan yang ikut bursa transfer. Mereka tentu saja ingin mendapatkan rider terbaik.
"Jika ada tim pabrikan mengajukan tawaran untuk seorang pembalap, rasanya akan berbeda dengan adanya enam penawaran. Jadi, saya rasa semua terserah kepada kita tim pabrikan karena semua ingin tampil kompetitif dengan menjaga nilai pasar harga pembalap di bawah kendali dan sesuai dengan akal sehat. Saya jelas melihat bursa pembalap akan sangat ketat pada masa depan," tukas Jarvis.