"Zaman itu, ketika saya baru di dunia balap, VR46 Academy udah ada. Saya merasa nggak perlu ikutan mereka karena saya udah berkompetisi di kejuaraan, sementara banyak pembalap di akademi itu belum pernah coba Moto3," ujar Bastianini, seperti dilansir dari First Sportz, Rabu (20/9/2023).
Baca Juga: Bastianini Persembahkan Gelar Ke-3 Buat Fausto
Bastianini waktu itu masih berusia 18 tahun dan udah debut di MotoGP tahun 2014. Jadi, dia merasa nggak perlu ikutan VR46 Academy karena udah punya pengalaman di ajang balap motor dunia.
Selain itu, dia lebih suka latihan sendiri, kayak yang dia lakuin bareng mendiang Fausto Gresini. Bastianini merasa lebih nyaman dengan cara latihan sendiri dan nggak mau terikat dengan aturan-aturan di akademi.
"Saya kenal Fausto (Gresini) dan timnya. Saya selalu nyaman sama mereka dan suka latihan sendiri. Jujur, ini cara berpikir yang agak aneh karena Valentino Rossi nawarin saya buat balap bareng dia," kata Bastianini.
"Saya lebih suka jalan sendiri, tahu siapa diri saya. Yang jelas, buat saya nggak masalah, pencapaian saya adalah milik saya dan orang-orang yang selalu percaya sama saya, kayak yang dilakuin Fausto," tambahnya.
Ternyata, keputusan Bastianini buat nolak tawaran Valentino Rossi nggak sia-sia. Dia sukses banget di dunia balap motor, meskipun tanpa bergabung dengan VR46 Academy. Pada tahun 2020, dia bahkan jadi juara dunia Moto2.
Terus, tahun 2022, Bastianini naik ke kelas MotoGP dan langsung bikin kesan yang bagus. Dia menang tiga kali dan akhirnya finis di posisi ketiga di klasemen akhir.
Meskipun nggak jadi bagian dari VR46 Academy, Bastianini tetap punya hubungan baik sama Valentino Rossi. Dia juga sangat menghormati Rossi sebagai pembalap dan legenda MotoGP.
"Saya punya banyak rasa hormat buat Valentino Rossi sebagai pembalap dan legenda MotoGP. Dia luar biasa, dan saya senang bisa kenal dia," ujar Bastianini.
Untuk informasi lebih update seputar MotoGP follow akun sosial media Bold Riders!