Buat lo yang sudah lebih serius bersepeda pasti pernah mendengar istilah cross chain. Yes, istilah itu dipakai saat kondisi rantai menyilang.
Cross chain biasanya terjadi saat rantai ada di chain ring terbesar dengan sprocket terbesar atau sebaliknya. Momen ini bikin posisi rantai serong dan tidak menggigit dengan baik.
Yang jauh lebih berpotensi menimbulkan kerusakan atau bahkan bahaya adalah saat rantai ada di gear depan dan belakang yang paling besar. Biasanya RD bakal bekerja sangat keras menahan tegangan rantai nih.
Kondisi begini lebih banyak minusnya, yang pasti usia RD nggak akan lama. Begitu juga dengan rantai yang gampang jadi renggang atau pahitnya bisa putus di tengah jalan.
Kemungkinan terburuk dari kondisi ini adalah rantai yang putus akan tersangkut dan lo bisa saja terjatuh. Duh!
Jangan dulu berpikir jauh ke sana, putaran roda yang berasal dari cross chain juga nggak akan maksimal. Tenaga lo akan banyak terbuang di rantai dan nggak tersalurkan dengan baik ke roda.
Makanya lebih baik hindari cross chain dengan pemahaman yang baik saat menggunakan rantai dan gear. Yang harus lo perhatikan adalah saat menggunakan chain ring dengan gear kecil, lo bisa pakai sprocket dengan gear besar. Begitu juga sebaliknya dan berlaku juga untuk gear bagian tengah.
Tapi kondisi cross chain nggak selamanya buruk loh. Cross chain bisa lo lakukan saat menyimpan sepeda.
Menempatkan rantai di posisi gear paling kecil adalah cara terbaik untuk membuat RD dan rantai lebih rileks.