Bos Aprilia MotoGP Massimo Rivola mengatakan larangan balap Andrea Iannone selama 18 bulan karena pelanggaran anti-doping tidak masuk akal. Ia pun bakal mendukung permohonan banding pembalapnya.
Iannone diskors oleh FIM selama musim dingin setelah dua sampel urine dinyatakan positif steroid anabolik. Sampel tersebut diambil usai GP Malaysia musim lalu.
Setelah beberapa minggu ditunda, putusan pada persidangan Iannone dikonfirmasi pada hari Rabu pagi. Rider Italia itu dilarang bertanding 18 bulan. Iannone lantas mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Aprilia, Rivola mengatakan putusan itu tidak mengikuti kasus yang dialami Iannone. Sebab, ridernya itu secara tidak sengaja menelan zat terlarang melalui makanan yang terkontaminasi.
"Hukuman itu membuat kami bingung dengan hukuman yang dijatuhkan pada Andrea, tetapi juga sangat puas dengan motivasinya," kata Rivola.
“Para hakim mengakui niat baik dan ketidaksadaran Andrea dalam membenarkan tesis kontaminasi makanan. Karena alasan ini, hukuman yang dijatuhkan tidak masuk akal."
“Mengingat alasan yang ditulis oleh para hakim, Andrea seharusnya dibebaskan, seperti yang selalu terjadi pada atlet yang terkontaminasi lainnya. Tapi kenyataan ini membuat kita memiliki banyak harapan untuk banding, yang kita harap akan sangat cepat. Kami ingin Andrea mengendarai Aprilia RS-GP, kami akan berada di sisinya sampai akhir cerita ini dan kami akan mendukungnya dalam permohonan banding itu,” tukasnya.
Rivola sebelumnya menyatakan bahwa hukuman yang panjang untuk Iannone akan mengakibatkan pemutusan hubungannya dengan Aprilia. Namun, penundaan MotoGP akibat virus Corona yang diberlakukan, dan banding CAS yang cepat, dapat membuat Iannone bertahan.