Musim lalu, Inter Milan melakukan sebuah revolusi taktik dengan merekrut Antonio Conte. Bahkan kebijakan transfer yang mereka lakukan juga sempat menimbulkan kontroversi. Karena, dalam satu musim mereka sampai merekrut tiga pemain buangan Manchester United sekaligus. Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Ashley Young hadir di Giuseppe Meazza di waktu yang berdekatan.
Tapi ternyata transfer tersebut berhasil buat Conte. Lukaku, Young, dan Sanchez berubah jadi ganas dan membantu Inter bersaing ketat di papan atas Serie A.
Dengan hasil musim 2019/2020 lalu yang mengakhiri musim di posisi 3, gak salah kalau Conte dan pasukannya optimis menatap musim ini. Emang gak salah, hingga pekan ke-10 mereka bertengger di posisi 2 klasemen sementara, berjarak 5 poin dari rival sekota, AC Milan yang bertengger di puncak.
Tapi di Eropa, mereka jadi bulan-bulanan tim lain, Inter Milan bahkan mengakhiri fase grup Liga Champions dengan menduduki posisi juru kunci grup dengan cuma 1 kemenangan dari 6 laga. Sebenarnya, apa yang salah dengan mereka di tingkat Eropa?
Antonio Conte emang pelatih yang hebat, taktiknya hampir selalu berhasil dengan semua tim yang ditangani. Inter Milan yang sempat terseok-seok di liga domestik pun kembali bisa diangkat menjadi pesaing juara. Tapi, sang allenatore terkenal sebagai sosok yang tidak berjodoh dengan Liga Champions. Musim lalu, Inter Milan gagal lolos ke fase knockout UCL setelah mengakhiri fase grup di posisi 3. Kini lebih parah, mereka bahkan gak dapat jatah turun kasta ke Europa League setelah berada di dasar grup.
Pasukan Conte selalu kewalahan menghadapi permainan efektif dari Shakhtar Donetsk dan Borussia Monchengladbach. Sedangkan Real Madrid sebagai pemimpin grup B masih terlalu superior walaupun sempat tampil meragukan.
Performa Lukaku di tingkat Eropa bisa dibilang bagus tapi permainan Inter kurang efektif dalam memanfaatkannya. Ini adalah efek dari taktik Conte yang terlalu bertumpu pada Lukaku di lini depan. Variasi serangan mereka jadi kurang efektif untuk menembus lini bertahan lawan. Bahkan ada satu kejadian unik sekaligus memalukan buat Inter pada pertandingan melawan Donetsk beberapa waktu lalu.
Lukaku yang seharusnya memasukkan bola ke gawang lawan, malah membantu mereka tidak kebobolan. Di menit ke-88, bola sundulan Alexis Sanchez mengarah tepat ke kepala Lukaku yang berdiri dekat dengan gawang. Bola tersebut pun memantul keluar dan mereka gagal mendapatkan gol yang seharusnya bisa bikin unggul itu. Lukaku pun dicap sebagai impostor karena dianggap malah menguntungkan lawan.
Menurut lo, apa yang bakal terjadi andai bola tersebut tidak mengenai kepala Lukaku?
Tapi setidaknya, dengan ini mereka bisa lebih fokus ke Serie A. Soalnya di kompetisi domestik, Juventus sebagai juara bertahan sedang tampil gak konsisten. Mereka juga sekarang sedang menempel ketat rival sekota, AC Milan yang sedang duduk nyaman di puncak klasemen.