Hasilnya Ducati cukup mendominasi. Bahkan pabrikan warna merah ini dan tim satelitnya, Gresini Racing diprediksi juga tetap akan dominan di MotoGP 2023.
Baca Juga: Fakta Sang Raja Francesco Bagnaia
Tahun lalu saja, rider Ducati ada tiga yang masuk ke lima besar, termasuk Enea Bastianini yang didukung oleh Bold Riders. Alasannya bukan karena motor Ducati paling banyak di lintasan.
Alasan terbesarnya disebut adalah karena teknologi Front Ride Height Device. Teknologi itu bikin motor mereka, Desmosedici, punya spek bagus.
Buktinya adalah Desmosedici GP22 milik Francesco Bagnaia yang bisa comeback terbesar dalam sejarah.
Setelah balapan ke-10, Bagnaia terpaut 91 poin dengan sang juara bertahan, Fabio Quartararo. Tapi dia bisa memangkas ketertinggalan di delapan balapan berikutnya.
Finish di MotoGP Australia, Bagnaia malah unggul selisih 14 poin. Setelah seri Malaysia, poinnya makin jauh dengan 23 poin.
“Ini seperti MotoGP pada masa kejayaan Valentino Rossi atau Marquez. Mereka memiliki regulasi dan kesempatan yang sama, biarkan pabrikan lain bergerak (mengejar Ducati). Ada delapan pembalap Ducati karena tim satelit telah menemukan penawaran yang lebih baik dari yang lain,” ucap Carlo Ezpeleta, CEO Donna Sports.
Ducati juga gak berhenti sampai di sini. Motornya masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi.
Pada tahun 2023 ini, Bold Riders selaku salah satu sponsor dari Gresini Racing MotoGP juga akan memberikan apresiasi kepada anggota komunitas Bold Riders binaan untuk mendapatkan kesempatan emas menjadi VIP Guest di San Marino GP sekaligus berkunjung ke markas Gresini Racing pada September 2023.
Buruan daftarin diri lo dan dapetin kesempatan sekali seumur hidup ini di link ini!
Untuk info lebih terkini seputar Gresini Racing MotoGP dan program Bold Riders - San Marino GP Xperience langsung aja follow @boldriders.