1. Maverick Vinales
Menonton Maverick Vinales pada 2020 itu membuat frustasi. Sepertinya ada bobot berat di pundak Maverick Vinales.
Vinales berhasil meraih tiga posisi terdepan di kualifikasi. Itu berarti dia berada di urutan kedua setelah Fabio Quartararo.
Tapi Vinales belum terlihat maksimal. Banyak faktor pendukung, termasuk mesin Yamaha. Quartararo sekarang bergabung dengannya di Yamaha, Vinales otomatis memiliki pekerjaan yang lebih besar untuk mempertahankan status utama di tim.
2. Pecco Bagnaia
Pecco Bagnaia datang ke musim MotoGP 2021 dengan dipromosikan ke skuad pabrikan Ducati bersama Jack Miller. Tetapi masih banyak yang harus dibuktikan di musim ketiganya.
Bagnaia mungkin bukan pilihan pertama Ducati untuk mendapatkan kursi. Tetapi susunan rider muda yang segar wajib membawa tim ke level berikutnya.
Dengan Johann Zarco yang direvitalisasi dan Jorge Martin juga menunggu di sayap, Bagnaia tidak bisa berbuat salah untuk musim ketiganya.
3. Valentino Rossi
Valentino Rossi menuju 2021 dengan beban berat. Apakah ini akan menjadi tahun terakhir dari karirnya yang gemerlap?
Rossi kini hanya tampil dengan tim underdog, bersama anak didiknya, Franco Morbidelli. Jika ini musim perpisahan, Rossi wajib memberi banyak perlawanan buat Maverick Vinales, Fabio Quartararo atau bahkan mungkin Marc Marquez.
4. Aleix Espargaro
Aleix Espargaro juga dalam tekanan besar. Aprilia kini makin tertinggal dari KTM.
Tapi di sisi lain, Aleix Espargaro adalah satu-satunya rider yang mampu membawa RS-GP ke posisi yang lebih tinggi.
5. Alex Marquez
Hanya dalam dua balapan, Alex Marquez mengubah reputasinya menjadi lebih dari sekadar saudara laki-laki Marc. Tetapi tahun ini dia harus menunjukkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kariernya.
Ia diturunkan dari Repsol ke LCR untuk memberi jalan bagi Pol Espargaro. Meski begitu, ia tak boleh tergelincir karena pembalap utama secara de facto menjadi milik rekan satu timnya, Takaaki Nakagami.
