Kadang, pemain hebat bukan berarti cocok di sebuah tim. Banyak pemain hebat yang tiba-tiba gagal ketika pindah ke sebuah klub.

banner-ads

Real Madrid sebagai penguasa Liga Spanyol tentu jadi tujuan buat banyak pemain bintang. Ini juga terjadi karena emang mereka sering mengincar pemain-pemain yang namanya sedang naik daun. Ini juga yang jadi faktor mereka bisa bermain sangat bagus di berbagai kompetisi.

Tapi kadang, pemain hebat yang mereka beli gak cocok dengan permainan tim. Contoh Michael Owen yang sebelumnya dapat Ballon d’Or bersama Liverpool, cuma mampu bermain selama setengah musim bersama Real Madrid. Sayangnya setelah pindah pun karirnya terus menurun.

Nah beda ceritanya lima pemain ini yang malah merasakan kesuksesan lebih setelah meninggalkan Real Madrid.

Angel Di Maria

Sebenernya sih, Di Maria gak bisa dibilang bermain jelek bersama Real Madrid. Dirinya selalu jadi andalan di skuad utama Real Madrid selama beberapa musim. Sayangnya di musim terakhir banyak konflik terjadi yang bikin performanya menurun drastis. Bahkan presiden klub, Florentino Perez meminta padanya untuk tidak tampil di final Piala Dunia 2014 cuma demi kebugaran. Di Maria jelas mengabaikan hal tersebut walaupun akhirnya sang winger gak dimainkan di final.

Tapi dirinya sudah saat itu dan pindah ke Manchester United satu musim kemudian. Sayangnya nih, di MU dirinya harus melalui masa sulit terlebih dulu sebelum akhirnya dipinang oleh PSG. Di Maria kini jadi salah satu penyerang sayap di Prancis dan membantu PSG mendapatkan banyak gelar juara.

Arjen Robben

Penyerang sayap lincah yang terkenal dengan teknik cut inside ini sempat dijuluki ‘si kaki kaca’ karena dengan mudahnya cedera. Metode yang diterapkan di Real Madrid ternyata punya efek jangka panjang terhadap fisiknya. Robben yang sebelumnya bermain bagus untuk Chelsea pun jadi sebuah kerugian untuk Real Madrid. Untungnya ada Bayern Munchen yang ‘menyelamatkan’ karir sang pemain. Sisanya, seperti yang lo tau bahwa Robben akhirnya dianggap sebagai salah satu legenda Bayern Munchen.

Samuel Eto’o

Eto’o adalah pemain muda yang sedang merajut asa masuk tim senior saat masih di Real Madrid. Well, perannya sebagai striker gak begitu terpakai di tim berjuluk Los Blancos ini karena nyaris tidak pernah diberikan kepercayaan bermain di skuad utama. Untung Real Mallorca merekrutnya dan ini jadi batu loncatan sebelum akhirnya bergabung dengan Barcelona. Eto’o bukan tipe pemain yang menetap di satu klub. Dan mungkin pencapaian tertingginya adalah ketika berhasil mengantarkan Inter Milan meraih treble winner di bawah asuhan Jose Mourinho.

Clarence Seedorf

Seedorf yang lo bayangkan mungkin sosok gelandang tangguh berseragam AC Milan. Namun jam terbangnya di Real Madrid mulai berkurang pada tahun 1999 dan berakibat pada performanya. AC Milan seakan menyelamatkan karir sang legenda. Dari yang awalnya seorang pemain muda dengan menit bermain minim, jadi salah satu penampil paling konsisten dalam sebuah klub. Selama 10 tahun kebersamaannya dengan AC Milan, Seedorf mampu mencatatkan 431 penampilan dengan 63 gol.

Di antara mereka, mana yang jadi pemain favorit lo?