Danau tersebut terletak di tengah-tengah oasis Gurun Gobi, 6 kilometer dari kota Dunhuang di Provinsi Gansu, China bagian barat. Danau ini mendapatkan namanya dari zaman Dinasti Qing. Yueyaquan berarti bulan sabit.
Disebut demikian karena bentuknya memang menyerupai bulan sabit.
Danau Yueyaquan dan wilayah sekitarnya merupakan oasis yang terbentuk secara alami. Di dalamnya terdapat hamparan rumput hijau yang cantik dan danau air tawar dengan air yang jernih.
Bukan hanya indah, Danau Yueyaquan juga memiliki nilai sejarah.
Oasis yang tersembunyi di tengah gersangnya Gurun Gobi tersebut merupakan tempat beristirahat bagi para pengembara dan pedagang yang melalui Jalur Sutra berabad-abad lalu.
Sampai sekarang danau tersebut beserta wilayah gurun di sekitarnya menjadi objek wisata populer bagi para pelancong.
Photo by Rocketnews24
Sayangnya keberadaan oasis cantik ini semakin terancam dari hari ke hari. Saat diukur pada tahun 1960, kedalaman rata-rata danau ini sekitar 4 sampai 5 meter, dengan kedalaman maksimal 7,5 meter.
Empat puluh tahun terakhir kedalaman danau ini berkurang. Pada tahun 1990-an wilayah Yueyaquan menyusut hingga 5.500 meter persegi saja. Pepohonan yang tumbuh di sekitarnya mulai banyak yang mati.
Diduga pembangunan dam di dekat wilayah Danau Yueyaquan juga turut memberikan efek negatif bagi kelestarian danau tersebut. Untuk mengembalikannya ke kondisi semula, pemerintah menginstruksikan restorasi danau Yueyaquan.
Danau itu kemudian diisi kembali dengan air. Sejak itu wilayah Danau Yueyaquan tidak pernah menyusut lagi.