Talkmen.com --- Denny Sumargo, atlet basket nasional yang ternyata multitalenta. Begitu banyak kesempatan dan prestasi yang mampu ia raih dengan kegigihan dan
toughness yang luar biasa. Sebagian menyebutnya gila, tapi kita lebih memilih melabeli dirinya dengan 'great self improvement'.
Suatu sore pekan lalu, cuaca Jakarta yang dirundung mendung dan gerimis kecil menemani kemacetan yang sudah menjadi camilan sehari-hari. Namun hal itu tidak menghentikan langkah tim bergegas menuju Ocha & Bella di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Ada janji dengan seseorang yang akan mengisi segmen
interview kali ini. Ya, dialah Denny Sumargo. Sosok pria multitalenta yang kami anggap layak untuk menjadi inspirasi dalam menggapai kesuksesan dan menyelami makna hidup secara
gentleman.
Sebetulnya saya telah merancang sesi interview ini sejak beberapa pekan lalu, namun kesibukan Denny Sumargo dan tim editorial kami nampaknya belum bisa bertemu dalam ketepatan waktu. Saat yang dinanti pun tiba. Denny Sumargo yang biasa disapa Densu ini tiba dengan mengenakan
long sleeve abu-abu dan tampak terlihat sedikit kelelahan, tidak jauh berbeda nasib dengan saya dan tim yang habis menggempur rute kantor menuju kawasan Jakarta Pusat. Saya segera memesan
hot cappuccino dengan sedikit taburan bubuk
cinnamon, sekedar menghangatkan diri dari cuaca yang sedikit berangin waktu itu.
Perbincangan dengan pebasket nasional yang baru rampung menjajal dunia akting ini berjalan dengan
flow yang sangat bersahabat. Pria kelahiran 11 Oktober 1981 di Makassar ini mengawali sesi perbincangan dengan bercerita tentang awal karirnya. Arena basket telah dijamah dirinya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Sportifitas dan performa yang prima membawa Denny Sumargo pada level profesional. Pada tahun 2000, ia hijrah ke Jakarta dan mencoba nyali dengan bergabung bersama tim basket Aspac. Stigma anak rantau, membuatnya sempat dikucilkan oleh pemain lain. Namun itulah cambuk yang justru membuat pria setinggi 183 cm ini tanpa lelah berlatih demi sebuah prestasi.
Denny Sumargo Denny Sumargo sangat serius menceritakan perjalanan hidupnya.
Usahanya membuahkan hasil dan Denny sukses menghujamkan nama sebagai
shooter guard andalan yang disegani. Tahun 2004, Denny bergabung dengan tim Satria Muda Britama dan memboyong timnya meraih gelar juara di Indonesian Basketball League tahun 2006, mengalahkan tim Aspac Putra Riau yang telah membesarkan namanya. Gaya beringas dalam permainannya membuat pria yang pernah membintangi beberapa iklan produk sport dan kesehatan ini dianugerahi gelar
Most Valuable Player dalam laga IBL tahun 2008.
Obrolan pun berlanjut pada topik yang mendalam, terutama jejak hidupnya yang terbilang berat. Kesulitan-kesulitan hidup ia lalui bersama ibunda yang tidak pernah putus mengajari arti kehidupan pada dirinya. Satu penyesalan terberat dalam hidup mungkin sosok ayah yang tidak pernah ia kenali hampir seumur hidupnya. Tuhan pun berkata lain, Denny diberi kesempatan untuk bertemu sang ayah, namun sayang pertemuan itu hanya terjadi dalam sekejap. Ayah Denny dipanggil ke pangkuan-Nya tanpa sempat berbagi rasa layaknya ayah dan anak.
"When people thinks, I had problems today, they have to know they still have tomorrow. But, when they wake up tomorrow they have to know, that maybe it