Merdeka.com --- Ukraina menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mau menghapus mereka dari peta dunia. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri sementara Arseniy Yatsenyuk.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (5/5), Yatsenyuk pro-Barat juga menuduh intelijen Ibu Kota Moskow bertanggung jawab atas tewasnya puluhan orang dalam bentrokan di Kota Odessa dan bagian timur Ukraina. "Apa yang terjadi di Odessa merupakan rencana federasi Rusia untuk menghancurkan negara kami," ujar Yatsenyuk.
Dia juga menyerukan agar seluruh warga meminggirkan perbedaan pendapat agar bisa bersama-sama menghalau Rusia untuk memprovokasi dan menciptakan kekacauan.
Di Kota Mariupol pasukan pro-Rusia menyandera tentara Ibu Kota Kiev dengan memasukkan obat tidur ke makanan mereka sebelum akhirnya diculik sebagai tahanan. Sekitar 2.000 orang menyatakan mendukung Moskow menyerbu markas polisi Odessa dan menuntut mereka membebaskan 130 rekan mereka yang ditahan sebab dinilai bertanggung jawab atas kerusuhan berdarah menewaskan 42 orang.
Politikus senior Moskow Mikhail Markelov menyerukan agar pemerintah Kiev diseret ke pengadilan Internasional atas kasus di Odessa itu.
Yatsenyuk pun membalas dengan mengungkapkan Istana Kremlin tengah menyusun rencana merebut banyak kota Ukraina.