"Ekosistem pesisir dan lautan Indonesia memiliki kontribusi yang sangat besar dalam penyerapan karbon, diperkirakan hingga 138 juta ton/tahun," kata Sharif Cicip Sutardjo seperti dilansir Antara, Jakarta, Kamis (15/5).
Maka dari itu, menurutnya, keberadaan ekosistem laut dan pesisir di Indonesia agar tidak lagi terabaikan.
Dia mengingatkan, posisi Indonesia yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa, menjadi kawasan 'jantung' Segitiga Terumbu Karang yang karakteristik geografisnya membuat lingkungan laut dan pesisir menjadi habitat yang cocok untuk pertumbuhan mangrove dan padang lamun.
"Bahkan, Indonesia memiliki ekosistem mangrove 3,1 juta hektare atau 23 persen dari mangrove dunia dan padang lamun terbesar di dunia, yaitu 30 juta hektare," katanya.
Selain itu, Sharif juga mengemukakan potensi ekosistem perlu dikelola, dimanfaatkan dan dipertahankan keberlanjutannya sehingga ekosistem diharapkan dapat mengurangi 25 persen emisi karbon secara global.
Selain itu juga memberikan manfaat langsung pada masyarakat nelayan melalui kelestarian lingkungan sumber daya ikan.