Menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika merupakan berkah tersendiri buat Indonesia. Selain bisa secara nggak langsung mempromosikan hubungan kerja sama, event ini juga punya arti mendalam. Tepat 60 tahun lalu konferensi ini untuk pertama kalinya diadakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. Kesempatan ini pun nggak disia-siakan Jokowi sebagai kepala negara tuan rumah.

banner-ads

Tercatat presiden yang bakal segera mantu ini melontarkan beberapa pernyataan mengenai berbagai hal yang terjadi di dunia.

Sindir PBB Soal Palestina

Jokowi terkesan agak sedikit emosi ketika menyampaikan pidatonya mengenai Palestina. Sepertinya semua orang pura-pura lupa kalau negara itu masih di bawah kungkungan Israel dan masih membutuhkan bantuan terutama PBB. Jokowi mengatakan, “Mendesak reformasi di PBB, agar berfungsi secara optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua, bagi semua bangsa, ketidakadilan global terasa semakin menyesakkan dada.”

Buang Bank Dunia dan IMF yang udah usang

Jokowi mengatakan kalau organisasi keuangan dunia seperti Bank Dunia, IMF atau ADB gagal mengemban misinya untuk menyelesaikan masalah perekonomian negara-negara di dunia. Oleh karenanya, harus ada konsep baru dan segera merenovasi yang lama. "Saya berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak hanya bisa diserahkan kepada tiga lembaga keuangan internasional itu, kita harus membangun tata ekonomi kekuatan baru,” ungkap Jokowi.

Harus sejajar dengan negara-negara maju

Nggak ada jalan lain untuk mewujudkan wacana itu selain negara-negara Asia dan afrika saling bekerja sama. Membangun infrastruktur, menghilangkan dominasi beberapa negara serta solidaritas menjadi point yang disampaikan Jokowi sebagai solusi. Hmm, mudah-mudahan bukan sekedar kata-kata pemanis pidato aja ya Pak!

KAA sendiri bakal berlangsung hingga hari Minggu nanti dan pastinya bakal banyak hal-hal seru nggak cuma diskusi kelas berat ala para pemimpin negara. Mudah-mudahan semua wacana benar-benar direalisasi dan nantinya bakal membawa dampak yang besar.